Temanggung Satukan Gerak dan Niat, Forum Sanggar Seni Tari Resmi Lahir Lewat Pentas Bersama

0
image

Temanggung Satukan Gerak dan Niat, Forum Sanggar Seni Tari Resmi Lahir Lewat Pentas Bersama (JatengNOW/Dok)

TEMANGGUNG, JATENGNOW.COM – Di balik udara sejuk lereng Sindoro, semangat kebudayaan menghangatkan Gedung Sasana Budaya Temanggung, Minggu (20/7/2025). Puluhan penari cilik dari sepuluh sanggar tampil silih berganti, menarikan harapan, mengenakan semangat, dan menyulam masa depan seni tari Temanggung dalam sebuah peristiwa penting: terbentuknya Forum Sanggar Seni Tari (FSST) Temanggung.

Pentas Bersama yang digelar Forum Silaturahmi Sanggar Seni menjadi perayaan sekaligus ikrar kebersamaan. Lebih dari sekadar panggung, inilah ruang baru yang mempertemukan gagasan, tradisi, dan generasi muda untuk menjaga api budaya tetap menyala.

Reri Haindrayanti, Ketua Panitia kegiatan, menyebut momen ini sebagai awal penting yang lahir dari kecintaan terhadap seni tari daerah.

“Semoga apa yang kita adakan ini bisa berlanjut dan tahun depan lebih banyak lagi sanggar tari di Kabupaten Temanggung yang bergabung di FSST,” ujarnya, sembari menatap para penari yang masih berdandan lengkap di belakang panggung.

Kehadiran forum ini menandai babak baru bagi pelaku seni tari di Temanggung untuk saling mendukung, menghidupkan pentas, dan berbagi ruang ekspresi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung, Tri Raharjo, yang hadir mewakili pemerintah daerah, menyambut baik inisiatif tersebut.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Temanggung hanya bisa memberikan ruang, memberikan fasilitas untuk latihan, untuk tampil, untuk pentas. Tapi semangatnya harus datang dari para pelaku seni itu sendiri, dan saya lihat itu sudah mulai menyala,” tuturnya.

Ia menambahkan, keindahan dan warna dalam kehidupan tidak akan lengkap tanpa sentuhan seni. Karena itulah, perhatian terhadap anak-anak dan remaja yang telah menggeluti seni sejak dini perlu ditingkatkan.

Acara yang diawali dengan doa bersama itu juga menjadi ruang perjumpaan antar pelaku sanggar, guru tari, dan keluarga besar budaya Temanggung. Gerak tubuh para penari bukan sekadar pertunjukan, tapi cara mereka menyampaikan identitas—bahwa budaya bukan peninggalan, melainkan kehidupan yang terus ditumbuhkan. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *