Temuan KK Manipulatif Berisi 1.355 Orang Jelang Pemilu 2024, Ini Faktanya

0

Dilansir laman resmi Komfino, berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa telah ditemukan Kartu Keluarga (KK) manipulatif berisi 1.355 orang di Kota Bogor adalah HOAKS.

ilustrasi kartu keluarga

Ilustrasi: Temuan KK Manipulatif Berisi 1.355 Orang Jelang Pemilu 2024, Ini Faktanya. (jatengNOW/dok)

JAKARTA, JATENGNOW.COM – Beredar informasi terkait temuan KK manipulative berisi 1.355 orang jelang Pemilu 2024. Berikut ini fakta-faktanya.

Beredar sebuah unggahan video di media sosial X/Twitter yang menyebutkan bahwa telah ditemukan Kartu Keluarga (KK) manipulatif berisi 1.355 orang yang disebut terjadi di Kota Bogor.

Unggahan temuan KK manipulative berisi 1.355 orang jelang Pemilu 2024 diketahui diunggah pada 10 Desember 2023.

Dilansir laman resmi Komfino, berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa telah ditemukan Kartu Keluarga (KK) manipulatif berisi 1.355 orang di Kota Bogor adalah HOAKS.

Faktanya, video yang beredar tersebut merupakan kejadian yang terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, bukan pada Pemilu 2024.

Berikut adalah beberapa poin yang dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa klaim tersebut adalah hoaks:

  • Video tersebut telah beredar sejak tahun 2019, jauh sebelum Pemilu 2024 digelar.
  • Video tersebut tidak menunjukkan adanya kaitan antara KK manipulatif tersebut dengan Pemilu 2024.
  • Temuan KK manipulatif tersebut telah diselidiki oleh pihak berwenang dan disimpulkan bahwa dokumen tersebut akan digunakan untuk manipulasi data pemilih pada Pemilu 2019.
Temuan KK Manipulatif Berisi 1.355 Orang Jelang Pemilu 2024, hoaks atau fakta? (JatengNOW/dok Kominfo)

Dengan demikian, masyarakat diharapkan untuk berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di media sosial. Pastikan untuk memeriksa kebenaran informasi tersebut sebelum membagikannya.

Berikut adalah beberapa tips untuk memeriksa kebenaran informasi yang beredar di media sosial:

  • Cari tahu sumber informasi tersebut. Pastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya, seperti media massa resmi atau lembaga pemerintah.
  • Periksa tanggal dan waktu informasi tersebut diterbitkan. Pastikan informasi tersebut masih relevan dengan kondisi terkini.
  • Bandingkan informasi tersebut dengan informasi dari sumber lain. Pastikan informasi tersebut konsisten dengan informasi dari sumber lain.
  • Jika informasi tersebut berupa video, periksa tanggal dan waktu video tersebut direkam. Pastikan video tersebut masih relevan dengan kondisi terkini.

Dengan melakukan beberapa tips di atas, masyarakat dapat membantu mencegah penyebaran informasi hoaks di media sosial. (JN01)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *