Terminal Tirtonadi Akan Relokasi Shelter BST dan BRT Trans Jateng ke Dalam Gedung

0
WhatsApp-Image-2024-11-26-at-12.31.49_2e2b5e91

Terminal Tirtonadi Akan Relokasi Shelter BST dan BRT Trans Jateng ke Dalam Gedung (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Terminal Tipe A Tirtonadi akan merelokasi shelter pemberangkatan angkutan aglomerasi Batik Solo Trans (BST) dan BRT Trans Jateng ke dalam gedung terminal. Langkah ini dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Senin, 2 Desember 2024.

Kepala Kantor Terminal Tirtonadi, Joko Umboro Jati, menjelaskan bahwa relokasi ini merupakan bagian dari penyesuaian terhadap Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan. Dalam aturan tersebut, terminal harus memiliki zonasi yang jelas, termasuk zona steril untuk mencegah interaksi langsung antara penumpang dan kendaraan yang melintas.

“Selama ini, shelter BST dan BRT Trans Jateng berada di pintu timur, yang seharusnya menjadi zona steril. Pemindahan ke dalam gedung bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penumpang dan menghindari risiko bersinggungan dengan bus yang sedang melaju,” ungkap Joko, Selasa (26/11/2024).

Selain itu, penataan berbasis zonasi akan terus dilakukan. Rencananya, lokasi loket bus juga akan ditata ulang, dan lounge eksekutif akan dibangun bekerja sama dengan perusahaan otobus.

“Penataan ini tidak hanya demi keselamatan, tapi juga untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dan efektivitas perjalanan bus,” tambah Joko.

Relokasi ini mendapat sambutan positif dari penumpang. Sardiono, salah satu pengguna BRT Trans Jateng, menyatakan bahwa posisi shelter saat ini di pintu timur dirasa terlalu jauh dan kurang nyaman.

“Selama ini kalau turun di tengah terminal, kami harus berjalan jauh ke timur untuk naik Trans Jateng. Kalau dipindah ke dalam gedung pasti lebih mudah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kondisi shelter yang kurang kondusif, terutama di musim hujan.

“Haltenya sekarang kecil, kalau hujan jadi penuh sesak karena penumpang berebut berteduh. Dengan relokasi ke dalam gedung, semoga lebih nyaman,” harap Sardiono.

Kebijakan relokasi ini menjadi bagian dari upaya pengelola Terminal Tirtonadi untuk memperbaiki fasilitas dan meningkatkan pelayanan kepada pengguna transportasi umum. Ke depannya, diharapkan terminal dapat berfungsi lebih optimal sebagai simpul transportasi yang aman, nyaman, dan terintegrasi. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *