Tersangka Penipuan Tiket Piala AFF 2024 Ditipu Komplotan, Rugi Rp 28 Juta dan Terancam 4 Tahun Penjara

Tersangka Penipuan Tiket Piala AFF 2024 Ditipu Komplotan, Rugi Rp 28 Juta dan Terancam 4 Tahun Penjara (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Seorang pria asal Klaten, Respati Bayu Adhi (31), yang terlibat dalam kasus penipuan tiket Piala AFF 2024 di Stadion Manahan Solo, justru menjadi korban penipuan oleh komplotannya sendiri. Akibat kejadian itu, ia mengalami kerugian hingga Rp 28 juta sebelum akhirnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Respati dikenal sebagai calo tiket sepak bola yang sudah memiliki pelanggan tetap. Dalam ajang Piala AFF 2024, ia menjual tiket untuk dua laga, yaitu pertandingan Indonesia melawan Laos serta Indonesia melawan Filipina. Sistem pembelian tiket dilakukan menggunakan akun Garuda ID milik pembeli, dan ia meraup keuntungan Rp 15.000 hingga Rp 17.000 per tiket dari total pemesanan 188 tiket.
Pada laga Indonesia vs Laos, transaksi tiket berjalan lancar. Namun, pada pertandingan Indonesia vs Filipina, masalah muncul setelah rekan Respati yang berasal dari Tangerang menghilang dan tidak bisa dihubungi. Akibatnya, tiket yang telah dipesan tidak dapat digunakan oleh pembeli, sehingga menimbulkan kerugian besar bagi Respati.
“Sudah dua laga pertama bisa. Saya ambilnya dari teman di Tangerang. Lalu pada laga Indonesia vs Filipina, teman saya tidak bisa dihubungi,” ujar Respati dalam konferensi pers di Mapolresta Solo, Selasa (11/2/2025).
Akibat kejadian tersebut, Respati mengalami kerugian hingga Rp 28 juta. Ia sempat mengembalikan Rp 18 juta kepada para pembeli tiket, tetapi masih menyisakan kekurangan Rp 10 juta. Setelah merasa terdesak, ia memilih melarikan diri ke Yogyakarta.
“Saya sembunyi di daerah Jogja,” katanya.
Namun, pelariannya berakhir setelah polisi menangkapnya di Masjid Al-Muhajirin, Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, pada Rabu (8/1/2025) sore. Petugas turut mengamankan barang bukti berupa handphone, laptop, dan buku tabungan milik pelaku.
Wakapolresta Solo, AKBP Sigit, menyatakan bahwa Respati kini dijerat dengan Pasal 378 dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli tiket pertandingan sepak bola, serta menghindari transaksi di luar jalur resmi guna mencegah terjadinya penipuan serupa. (jn02)