Tim Penggerak PKK Jateng Tingkatkan Peran Kader untuk Pemberantasan Stunting di Karanganyar
KARANGANYAR, JATENGNOW.COM – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana, menegaskan peran aktif kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upaya pemberantasan stunting. Hal ini disampaikan saat acara Roadshow Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan di Puskesmas Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.
Dalam acara tersebut, Shinta turut memberikan semangat kepada para orang tua dengan balita yang hadir untuk rutin mengikuti kegiatan Posyandu. Ia menekankan pentingnya pemantauan pertumbuhan anak secara berkala guna mencegah dan mengidentifikasi risiko stunting sejak dini.
Shinta juga menitip pesan kepada kader PKK agar semakin bersemangat dalam mengajak dan mengedukasi warga melalui gerakan Dasa Wisma.
“Dasa Wisma berperan penting dalam mengedukasi masyarakat, khususnya untuk mencegah pernikahan dini serta mendata keluarga yang memiliki ibu hamil, balita, dan mereka yang belum ber-KB. Ajak mereka ke Posyandu sebagai skrining awal untuk pencegahan stunting,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan gizi dalam rumah tangga dan berharap para kader bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting di Jawa Tengah hingga mencapai target 14 persen pada 2024.
“Saya nyuwun titip kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota agar mengoptimalkan peran kader PKK di Dasa Wisma dalam upaya penurunan stunting,” tambah Shinta.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mempersiapkan survei gizi nasional sebagai metode evaluasi dalam mempercepat penuntasan stunting.
Di tingkat lokal, Penjabat Ketua TP PKK Karanganyar, Endar Pangestuti Timotius, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis, bekerja sama dengan Korpri, Dharma Wanita, dan beberapa perusahaan melalui program CSR untuk memberikan bantuan penanganan stunting.
Kader PKK Mojogedang, Hani, mengungkapkan komitmennya untuk menjalankan arahan Shinta dengan rutin menyelenggarakan layanan terpadu bagi balita dan lansia, yang meliputi pengukuran berat dan tinggi badan serta pemberian makanan tambahan.
“Kami juga berupaya kreatif, misalnya dengan membuat makanan yang menarik agar balita tertarik makan, terutama makanan bergizi seperti telur,” tuturnya. (jn02)