Tips Hindari Antrean Panjang Bus di Masjidil Haram saat Puncak Haji

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi (JatengNOW/Dok. Kemenag)
MAKKAH, JATENGNOW.COM – Jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini tengah memasuki fase puncak pelaksanaan ibadah haji di Kota Makkah Al-Mukarramah, khususnya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kondisi keramaian di sekitar Masjidil Haram semakin meningkat. Untuk mengantisipasi kemacetan dan antrean panjang bus shalawat, jemaah dihimbau menyesuaikan waktu keberangkatan menuju Masjidil Haram maupun saat kembali ke hotel setelah salat.
Dilansir dari Kemenag.go.id, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menyampaikan bahwa Masjidil Haram sangat padat terutama pada waktu salat. Oleh sebab itu, jemaah dianjurkan datang lebih awal agar mendapatkan tempat salat di dalam masjid serta menghindari penutupan terminal bus dan risiko harus salat di luar dengan cuaca panas.
“Datang lebih awal, agar jemaah dapat tempat salat di dalam masjid. Hindari potensi kemungkinan penutupan terminal dan potensi salat di luar masjid dengan risiko kepanasan,” kata Muchlis saat ditemui di Makkah, Kamis (29/5/2025).
Setelah salat, Muchlis mengimbau jemaah untuk tidak langsung meninggalkan area masjid. Jemaah dianjurkan memanfaatkan waktu untuk berzikir sambil menunggu antrean di halte bus mulai berkurang. Ia menyarankan agar jemaah pulang lebih lambat, sekitar satu jam setelah salat, guna menghindari kepadatan penumpang di terminal bus.
“Setelah salat, jemaah agar pulang lebih lambat, menunggu sekitar satu jam untuk menghindari antrean dan penumpukan jemaah di terminal bus,” tambah Muchlis. Ia juga mengingatkan jemaah agar memastikan naik bus sesuai rute yang menuju hotel masing-masing.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengoperasikan seluruh armada bus salawat untuk melayani jemaah haji Indonesia. Saat ini, sebanyak 445 bus beroperasi mengantar jemput jemaah dari 205 hotel di Makkah.
“Total ada 445 bus yang sudah kita operasikan untuk memfasilitasi jemaah di 205 hotel di Makkah. Ini sudah memasuki fase puncak keberadaan jemaah di Makkah,” ujarnya.
Dengan pengaturan waktu yang tepat, diharapkan jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dan lancar tanpa harus mengalami antrean panjang atau kepadatan transportasi. (jn02)