Tokoh Agama dan Mahasiswa Solo Serukan Kedewasaan Berpolitik Pasca Pilkada Serentak 2024

Tokoh Agama dan Mahasiswa Solo Serukan Kedewasaan Berpolitik Pasca Pilkada Serentak 2024 (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Forum Mahasiswa Solo bersama tokoh agama setempat menyerukan pentingnya menjaga kedewasaan berpolitik dan kondusivitas sosial pasca penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Ajakan ini disampaikan untuk mencegah potensi polarisasi serta menjaga persatuan dan keharmonisan masyarakat, khususnya di Kota Solo.
Forum Mahasiswa Solo, yang terdiri atas perwakilan Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, menekankan perlunya prinsip hukum, transparansi, dan objektivitas dalam menyikapi hasil Pilkada.
Mulki Firdaus Alamsyah, perwakilan mahasiswa dari UMS, menegaskan bahwa kritik terhadap hasil Pilkada harus berdasarkan fakta dan semangat demokrasi.
“Pasca Pilkada, penting bagi kita menjaga kedewasaan berpendapat. Setiap kritik harus didasarkan pada fakta dan prinsip demokrasi yang kita junjung bersama,” ujarnya, Sabtu (30/11/2024).
Mulki juga menggarisbawahi tiga poin penting: pengawasan objektif terhadap hasil Pilkada, penolakan terhadap narasi perpecahan, dan fokus pada tantangan bangsa seperti peningkatan kesejahteraan dan stabilitas nasional.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun masa depan bangsa yang lebih baik, bukan saling menjatuhkan,” tambahnya.
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo, Mashuri, mengapresiasi penyelenggaraan Pilkada yang aman dan damai di Solo. Ia mengajak masyarakat untuk menerima hasil Pilkada dengan lapang dada.

“Yang terpilih adalah pilihan Tuhan. Mari kita bangun Kota Solo bersama-sama demi kemajuan dan persatuan,” ujar Mashuri.
Ia juga menilai perbedaan pendapat dalam proses demokrasi adalah hal yang wajar, namun meminta semua pihak menghormati keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai otoritas yang sah.
“Mari kita hormati hasil yang telah ditetapkan KPU, sesuai undang-undang yang berlaku,” imbuhnya.
Sebelum pencoblosan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November lalu, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Solo menggelar aksi damai di Bundaran Gladag. Mereka menyerukan pelaksanaan Pilkada yang bebas intervensi dan bersih dari politik uang.
Rafi Wiratama, koordinator aksi, menyampaikan keresahan mahasiswa terhadap indikasi politik uang menjelang Pilkada. “Kami melihat indikasi intervensi yang mengarah pada politik uang, ini sangat meresahkan,” ujarnya.
Aksi tersebut bertujuan mengajak masyarakat menjaga kedamaian Kota Solo dan memastikan pelaksanaan Pilkada yang jujur dan adil.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, harapannya adalah Kota Solo tetap menjadi contoh kota yang damai dan demokratis, menjaga persatuan setelah melalui proses politik yang kompetitif. (jn02)