Town Hall IPP 2025, Pemuda Solo Diajak Jadi Subjek Pembangunan dan Penyerap Anggaran

0
20250728_144324

SOLO, JATENGNOW.COM – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar Town Hall Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Loji Gandrung, Solo, Senin (28/7/2025). Kegiatan ini dihadiri berbagai elemen pemuda dan pemangku kebijakan, dengan mengangkat agenda penting seperti sosialisasi data IPP, forum apresiasi pemuda, serta diskusi kolaboratif dan penyusunan rekomendasi kebijakan.

Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI, Dr. Drs. Yohan, M.Si., menegaskan pentingnya pelibatan aktif pemuda dalam proses pembangunan nasional, khususnya di tingkat daerah.

“Forum ini untuk memberi ruang kepada pemuda, terutama di Surakarta, agar menjadi aktor pembangunan. Sudah saatnya pemuda bersuara, menyampaikan gagasan, dan dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.

Yohan juga menyampaikan bahwa isu kepemudaan merupakan isu lintas sektor yang membutuhkan kolaborasi antara pusat dan daerah. 

“Kami tengah menyusun pilot project pembangunan kepemudaan di berbagai daerah. Ini jadi momen bagi pemuda untuk bicara, berkontribusi di tingkat lokal, nasional, bahkan global,” imbuhnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sekar Tandjung, menyampaikan pentingnya organisasi kepemudaan memiliki fokus isu dan identitas yang kuat agar bisa menjadi mitra strategis pemerintah.

“Kami mendorong setiap organisasi punya topik yang spesifik, sehingga bisa membangun portofolio dan unique selling point. Ini penting agar mereka bisa dipercaya menjadi mitra kolaborasi dan menyerap anggaran kepemudaan,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa geliat pemuda Solo yang sudah cukup aktif perlu diarahkan agar sejalan dengan prioritas pemerintah kota. 

“Kami di Komisi IV akan mengawal agar anggaran bisa terserap oleh sebanyak-banyaknya elemen pemuda,” tegasnya.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengapresiasi dukungan Kemenpora dalam menggelar kegiatan ini dan menyatakan komitmennya untuk mengintegrasikan IPP dalam perencanaan pembangunan kota.

“Kami akan memasukkan indeks pembangunan kepemudaan dalam RPJ Baperda Pemerintah Kota Surakarta. Tetapi perlu pelatihan agar para pemuda bisa mengakses anggaran secara tepat, karena itu uang rakyat dan harus sesuai indikator,” tutur Respati.

Ia juga menekankan pentingnya pelatihan teknis dalam proses penyusunan program berbasis anggaran. 

“Mereka belum sepenuhnya paham, bukan karena salah siapa-siapa, hanya belum ada workshop-nya. Ini yang akan kami fasilitasi,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *