Tren Pertanian Organik di Jateng Meningkat, Petani Beralih ke Metode Ramah Lingkungan

0
image-124

Tren Pertanian Organik di Jateng Meningkat, Petani Beralih ke Metode Ramah Lingkungan (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pertanian organik semakin diminati oleh para petani di Jawa Tengah. Selain meningkatkan nilai jual hasil pertanian, metode ini terbukti mampu meningkatkan mutu tanaman pangan, membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama, serta menjaga kualitas tanah.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Dyah Lukisari, pada Jumat (27/9/2024). Menurutnya, minat petani terhadap pertanian organik meningkat signifikan, yang terlihat dari lonjakan permintaan sertifikasi pertanian organik sejak tahun 2023.

“Berdasarkan data dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Provinsi Jawa Tengah, pada 2023 terdapat 19,16 hektare perkebunan kopi yang disertifikasi organik. Sedangkan pada 2024, jumlah lahan yang sedang dalam proses sertifikasi organik meningkat menjadi 726,69 hektare,” ungkap Dyah melalui pesan singkat.

Ia menjelaskan bahwa pertanian organik memberikan banyak manfaat, mulai dari ketahanan terhadap hama hingga kesehatan yang lebih baik bagi konsumen, serta adanya peningkatan permintaan terhadap produk-produk organik.

Untuk mendukung perkembangan ini, Dishanpan Jawa Tengah memiliki Lembaga Sertifikasi Organik yang bertugas menilai dan memberikan sertifikasi bagi petani yang beralih ke pertanian organik. Di Pulau Jawa, hanya Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki LSO berstatus negeri.

“Syarat utama untuk mendapatkan sertifikasi organik adalah lahan harus bebas dari penggunaan bahan kimia selama 2-3 tahun. Selain itu, irigasi dan lahan pertanian juga harus bersih dari polusi pupuk kimia,” tambahnya.

Beberapa wilayah yang telah mengajukan sertifikasi pertanian organik meliputi Wonogiri, Kendal, Pekalongan, Brebes, Batang, dan Purworejo. Produk pertanian yang disertifikasi di antaranya kopi, beras, gula aren, dan manggis.

Dyah berharap semakin banyak petani yang tertarik beralih ke pertanian organik.

“Selain menjaga kesehatan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia, harga produk organik juga lebih tinggi dibanding produk konvensional. Dari segi rasa, beras organik pun lebih enak,” tutup Dyah. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *