Tujuh Negara Bersaing di Solo Rebutkan Dua Tiket ke Piala Dunia 2026
SOLO, JATENGNOW.COM– Kota Solo kembali menjadi pusat perhatian olahraga disabilitas internasional dengan digelarnya IFCPF Asia-Oceania Cup 2025 mulai Minggu (16/11/25). Sebanyak tujuh negara akan bertarung memperebutkan dua tiket otomatis ke IFCPF World Cup 2026 di Amerika Serikat.
Indonesia akan bersaing di Grup A bersama Australia dan Jepang. Grup B diisi Iran, Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand. Iran datang sebagai unggulan utama setelah menjuarai IFCPF World Cup 2024, sementara Australia yang menempati peringkat 12 dunia menjadi unggulan kedua.
Ajang ini akan berlangsung di Stadion Sriwedari Solo dan Stadion UNS Solo. CEO IFCPF, Ashley Hammond, menegaskan seluruh persiapan sudah berjalan maksimal. Dari pengalamannya menggelar European Championship di Inggris dan Copa America di Uruguay, ia melihat Indonesia memiliki kesiapan yang solid.
“Ajang ini menjadi event ketiga yang kita lakukan tahun ini. Sebelumnya kita telah menggelar European Championship di Inggris serta Copa America di Uruguay, dan kini yang ketiga di Indonesia. Kami berekspektasi bahwa kejuaraan di Indonesia akan berjalan dengan maksimal,” ujar Ashley dalam jumpa pers di Sunan Hotel Solo, Jumat (14/11/25).
Ashley menilai kesiapan Indonesia sudah tampak sejak ia tiba di Solo. Panitia dinilai bekerja efektif dalam setiap koordinasi dan menyiapkan fasilitas dengan baik.
“Ketika pertama kali saya keluar dari bandara, saya sudah bisa tersenyum bahagia karena Indonesia dapat menyelenggarakan event ini dengan bagus. Dan saya senang dengan rapat-rapat yang telah kita lakukan karena setiap rapat bisa menghasilkan sesuatu. Ajang ini akan menjadi event kelas dunia,” tambahnya.
Technical Delegate IFCPF, Sam Turner, memastikan seluruh venue pertandingan dan latihan berada dalam kondisi prima, termasuk Stadion Sriwedari yang pernah menjadi venue FESPIC Games 1986.
“Saya merasa ada banyak warisan sejarah yang ditawarkan oleh Stadion Sriwedari. Jadi, saya berharap di stadion yang menjadi venue pembukaan dan penutupan ini akan tersaji event yang sangat spektakuler,” ungkap Sam Turner.
Ketua Organizing Committee Indonesia, Rima Ferdianto, menyampaikan apresiasinya kepada Kemenpora yang telah memfasilitasi penyelenggaraan kejuaraan ini. Ia berharap seluruh pertandingan berjalan lancar dan memberi pengalaman positif bagi seluruh kontingen.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemenpora, terutama bapak Erick Thohir sebagai Menpora yang baru, karena sudah memfasilitasi semua yang dibutuhkan untuk menggelar kejuaraan ini,” ucap Rima.
Tim Indonesia sendiri telah melakukan persiapan sejak Agustus dan menjalani pemusatan latihan di Solo sejak Oktober. Pelatih kepala Indonesia, Yanuar Dhuma Ardiyanto, menargetkan timnya bisa menembus empat besar.
“Jelas Australia merupakan tim yang kuat. Para pemainnya punya banyak pengalaman di sepak bola cerebral palsy. Tetapi kita sudah punya strategi untuk mengantisipasi permainan Australia, terutama menghadapi pemain-pemain berpostur tinggi,” katanya.
Pelatih Australia, Kai Lammert, menegaskan pasukannya tidak akan meremehkan Indonesia meski unggul peringkat dunia.
“Ranking bukan hal penting dalam event ini karena dibutuhkan beberapa tahun untuk melatih sebuah tim. Saya sudah melihat dalam beberapa video bahwa Indonesia telah melakukan hal-hal yang spektakuler. Saya memiliki rasa hormat terhadap Indonesia dan mari kita lihat hasil akhir dari pertandingan ini,” ujar Kai.
Indonesia akan memulai langkah perdananya menghadapi Australia pada laga pembuka di Stadion Sriwedari, Minggu (16/11/25) pukul 08.00 WIB. (jn02)
