Tumbangkan Juara Paralimpiade, Imran Buka Peluang Juara di Polytron Indonesia Para Badminton Internasional 2025
 
                Atlet para bulu tangkis Indonesia Muh Al Imran berusaha mengembalikan bola dalam pertandingan nomor tunggal putra SL3 Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 di GOR Indoor Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/10/2025). Imran berhasil mengalahkan Pramod Bhagat asal India dengan skor 2-0 (21-17, 21-14). (JatengNOW/ Dok. NPC INDONESIA/Agung Wahyudi)
SOLO, JATENGNOW.COM – Atlet para bulu tangkis Indonesia, Muhammad Al Imran, tampil impresif di laga pembuka nomor tunggal putra klasifikasi SL3 ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Bertanding di GOR Indoor Manahan, Solo, Kamis (30/10), Imran sukses menaklukkan tunggal andalan India, Pramod Bhagat, dua set langsung 21-17, 21-14.
Kemenangan ini menjadi awal manis bagi Imran di grup D yang dijuluki “grup neraka”. Selain membuka peluang lolos ke babak selanjutnya, kemenangan tersebut juga menjadi ajang balas dendam manis atas kekalahan dari Pramod di final China Para Badminton International 2025 pada 21 September lalu. Saat itu, Imran harus mengakui keunggulan Pramod lewat pertarungan rubber set 21-15, 19-21, 16-21.
“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa mengalahkan Pramod. Saya bisa membalas kekalahan di Indonesia,” ujar Imran usai pertandingan.
Ia mengaku mengubah strategi bermain untuk mengantisipasi pola reli panjang khas Pramod. “Di pertandingan ini saya sedikit mempercepat permainan, karena cara mainnya Pramod itu reli-reli panjang. Saat sedang bertahan main reli tiba-tiba kasih pukulan. Jadi, saya coba mencari celahnya,” jelasnya.
Imran menyebut kemenangan ini sebagai modal penting karena grup D diisi para pemain elite dunia. Selain Pramod, grup ini juga dihuni Kumar Nitesh, peraih medali emas Paralimpiade Paris 2024.
“Ini grup yang berat karena dua-duanya merupakan peraih medali emas Paralimpiade. Semoga saya bisa merealisasikan target untuk menjadi juara di turnamen kali ini,” ucap atlet asal Bogor itu.
Sebelum tampil di turnamen ini, Imran telah menjalani latihan intensif di pemusatan latihan nasional. Peraih tiga medali emas PEPARNAS Solo 2024 itu mengaku banyak berkembang berkat latihan bersama atlet-atlet senior.
“Di pemusatan latihan yang menjadi pembedanya adalah sparing partner, karena ada banyak atlet-atlet senior yang punya pengalaman. Ketika sudah sering sparing dengan mereka, permainan kita ikut terbawa dan jadi lebih percaya diri,” ungkapnya.
Imran, yang baru berusia 22 tahun dan kini menempati peringkat ke-10 dunia dengan total 34.605 poin, berharap bisa terus berkembang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
“Pastinya saya pribadi inginnya memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Semoga ke depannya bisa lebih belajar dan berkembang lagi,” pungkasnya. (jn02)

 
                       
                       
                       
                      