Video Viral Pengeroyokan Remaja! Polres Boyolali Tetapkan Lima Pendekar PSHT 17 Sebagai Tersangka
BOYOLALI, JATENGNOW.COM – Pengeroyokan sadis yang videonya viral di media sosial beberapa waktu lalu akhirnya menemui titik terang. Lima anggota PSHT Terate 17 telah ditetapkan sebagai tersangka. Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 2 Agustus 2024, di Dukung Kerten, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Dari lima tersangka, dua diantaranya masih buron.
Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, mengungkapkan identitas kelima tersangka tersebut, yaitu HK alias Badrun (24), AR alias Caplin (20), BS alias Gandul (23), DN alias Tompel, dan Penceng. Dua tersangka terakhir, DN dan Penceng, masih dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO).
Insiden pengeroyokan bermula ketika korban, IAP (19), yang sedang bersama pacarnya, Mita, anggota PSHT. Mita kemudian menghubungi salah satu tersangka, AR, yang menanyakan keanggotaan korban di PSHT. Padahal, korban bukan anggota dari perguruan tersebut.
“Korban diajak ke tempat latihan untuk membuat surat pernyataan permintaan maaf dan kesanggupan ikut latihan. Setelah membaca pernyataan tersebut, korban langsung dipukul dan ditendang seperti yang terlihat dalam video yang viral,” jelas AKBP Muhammad Yoga.
Akibat dari pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka memar dan lecet di punggung, dada, kepala, dan kedua tangan. Selain itu, korban juga merasakan pusing dan sesak di ulu hati.
Kapolres Boyolali mengimbau dua tersangka yang masih buron, DN alias Tompel dan Penceng, untuk segera menyerahkan diri.
“Jika tidak, kami akan mengambil tindakan tegas,” tegasnya.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan pengeroyokan terhadap seorang remaja oleh beberapa anggota perguruan silat beredar viral di media sosial. Video berdurasi 2 menit 15 detik itu diunggah di Facebook melalui akun anonim di grup Info Cegatan Solo dan Sekitarnya. Dalam video tersebut, korban terlihat membaca permohonan maaf sebelum akhirnya dihajar oleh pelaku pengeroyokan.
Video itu memperlihatkan korban yang teriak minta ampun hingga tubuhnya ambruk, namun tidak dihiraukan oleh pelaku. Caption video tersebut menyebutkan lokasi kejadian di wilayah Boyolali dan meminta bantuan untuk menangkap pelaku. (jn02)