Wali Kota Respati Ardi Buka HPS Surakarta 2025: Tegaskan Komitmen Lawan Pemborosan Pangan dan Targetkan Nol Lahan Terbengkalai
Wali Kota Respati Ardi Buka HPS Surakarta 2025: Tegaskan Komitmen Lawan Pemborosan Pangan dan Targetkan Nol Lahan Terbengkalai (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, secara resmi membuka Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Kota Surakarta Tahun 2025 di Balai Kota Solo, Rabu (15/10/2025) pagi. Acara tersebut turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta, Venessa Winastesia, jajaran Forkopimda, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), serta Staf Analisis Kebijakan Presiden.
Dalam sambutannya, Respati menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak dalam memperkuat ketahanan pangan di Kota Solo. “Luar biasa, saya sangat senang kita mendapatkan apresiasi ini. Ini adalah hasil kerja keras dari staf-staf kita, BGN, dan semuanya, kita bekerja bersama untuk kita semua,” ujar Respati.
Wali Kota menegaskan, HPS tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan pangan yang bijak dan berkelanjutan. Ia menyoroti budaya boros pangan yang masih sering terjadi di masyarakat.
“HPS ini adalah saatnya membuka hati terhadap boros pangan. Kita perlu ubah pola pikir dan perilaku konsumsi agar tidak berlebihan,” tegasnya. Ia juga mengungkapkan rencana untuk memasukkan materi ekonomi pangan ke dalam kurikulum sekolah agar generasi muda memahami pentingnya konsumsi secukupnya dan menghargai hasil pertanian.
Dalam kesempatan itu, Respati menargetkan nol lahan pertanian terbengkalai di wilayah Surakarta pada tahun 2027. Untuk mewujudkan hal itu, Pemkot Surakarta siap memberikan berbagai kemudahan bagi petani, termasuk kemungkinan menyewa lahan di luar daerah jika pasokan lokal belum mencukupi.
Selain itu, Respati juga menginstruksikan agar program pengadaan pangan lokal, seperti SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), lebih memprioritaskan pembelian dari pasar tradisional. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi lokal serta memastikan produk petani kecil terserap di pasar.
“Bahan pangan yang tersedia di Solo tidak boleh keluar kota secara ilegal. Kita jaga agar pasokan tetap stabil untuk masyarakat,” tegasnya.
Pemkot Surakarta juga mendorong peningkatan literasi gizi, keamanan pangan, dan pemberdayaan petani milenial. Respati meminta dukungan Kementerian Pertanian untuk membuka kuota khusus bagi anak muda Solo yang berminat menjadi petani modern.
Di akhir acara, Wali Kota Respati Ardi mengajak seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan untuk mewujudkan masa depan tanpa kekurangan pangan dan menciptakan generasi yang sehat dan berdaya.
“Dengan semangat no one left behind, kita pastikan setiap warga Solo memiliki akses terhadap pangan yang cukup dan berkualitas,” tutupnya. (jn02)
