Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Salatiga

0
image

Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Salatiga (JatengNOW/Dok)

SALATIGA, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 9 Salatiga, Jumat (7/11/2025). Sebanyak 749 siswa di sekolah tersebut menjadi penerima manfaat dari program strategis nasional tersebut.

Selama kunjungan, Wapres Gibran dan Gubernur Luthfi menyapa para siswa penerima manfaat serta meninjau langsung dapur dan proses distribusi menu MBG. Mereka tampak berdialog dengan siswa-siswi mengenai makanan yang disajikan setiap hari.

Salah satu siswi kelas VIII, Salma, mengaku senang dengan adanya program MBG karena menunya beragam dan bergizi. “Menunya komplet dan bergizi, ada sayur, buah, dan protein,” ungkapnya.

Gubernur Luthfi dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya pengawasan bahan pangan agar kualitas dan keamanan makanan tetap terjamin. “Bapak Wakil Presiden melakukan pengecekan untuk memastikan program MBG di wilayah sudah tepat sasaran, baik dari segi gizi, ketepatan waktu, kemudahan menu, maupun kepuasan anak-anak yang menerima manfaatnya,” ujarnya.

Berdasarkan data per 5 November 2025, pelaksanaan program MBG di Jawa Tengah telah menjangkau 6.308.163 penerima manfaat atau 65,44 persen dari total potensi 9,6 juta penerima. Dari jumlah itu, 6.121.742 merupakan siswa TK hingga SMK serta santri pondok pesantren, 20.536 ibu hamil, 43.579 ibu menyusui, dan 122.306 balita.

Dari sisi penyediaan pangan, Pemprov Jateng menargetkan pembangunan 3.228 titik Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG). Hingga awal November, sebanyak 2.267 titik atau 70,22 persen telah terealisasi. Dari jumlah tersebut, 2.215 dikelola mitra, 22 oleh Polri, 23 oleh TNI, 5 di pondok pesantren, 1 di BUMD Pemalang, dan 1 di Pemda Pati. Di Kota Salatiga sendiri, baru tersedia 12 SPPG dari target 22 titik.

Pemprov melalui Dinas Ketahanan Pangan juga melakukan pemantauan terhadap kecukupan suplai dan keamanan pangan di setiap SPPG. Selain itu, dilakukan edukasi pola makan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) serta kampanye Stop Boros Pangan.

Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Jateng telah membentuk Satgas Percepatan Program MBG berdasarkan SK Gubernur Nomor 100.3.3.1/88 tanggal 25 Maret 2025. Hingga kini, 15 kabupaten/kota telah memiliki Satgas MBG, di antaranya Cilacap, Purworejo, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Klaten, Tegal, Demak, Kudus, Jepara, Rembang, Pemalang, serta Kota Tegal, Kota Semarang, dan Kota Pekalongan.

Selain itu, Pemprov juga memanfaatkan aset lahan melalui mekanisme pinjam pakai di 134 titik berdasarkan Surat Sekda Nomor S/500.1/37/25 tanggal 2 Juni 2025.

Dari aspek keamanan pangan, 323 titik SPPG di Jawa Tengah telah memperoleh Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sertifikasi ini mencakup inspeksi kesehatan lingkungan, pelatihan penjamah makanan, pemeriksaan laboratorium berkala, dan penerapan tata laksana bank sampel.

Gubernur Luthfi menegaskan seluruh pelaksana MBG di Jawa Tengah wajib memiliki Sertifikasi Laik Higiene Kesehatan (SLHK). “Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menetapkan kebijakan bahwa seluruh pelaksana MBG harus memiliki kualifikasi SLHK. Sertifikasi ini memastikan petugas MBG, termasuk petugas gizi, mendapat pelatihan sesuai standar dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota,” jelasnya.

Ia berharap kebijakan tersebut dapat mencegah insiden negatif dalam pelaksanaan program. Untuk menjamin mutu serta menampung aspirasi masyarakat, Pemprov Jateng juga membuka posko layanan pengaduan MBG melalui hotline 0811-2622-000 atau Call Center JNN di 150945. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *