Warga Semarang Harapkan Calon Wali Kota Berpengalaman dan Asli Daerah, Siapa yang Cocok?
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pemilihan calon wali kota dan calon wakil wali kota (Pilwakot) Semarang 2024 semakin mendekat. Pendaftaran pasangan calon akan dibuka pada 27 hingga 29 Agustus, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada 28 November 2024.
Masyarakat Semarang mulai memperhatikan kriteria calon wali kota yang akan memimpin Ibu Kota Jawa Tengah ini. Harapan mereka, Wali Kota Semarang 2024-2029 haruslah sosok yang berpengalaman dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Agung Hima (52), seorang pedagang di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, mengungkapkan harapannya untuk Pilwakot 2024. Menurutnya, sosok yang dibutuhkan warga ialah yang memiliki rekam jejak dan pengalaman memimpin.
“Yang jelas harus sudah berpengalaman, karena dengan manajemen yang bagus yang bisa mengayomi banyak orang terus memberikan solusi persoalan-persoalan masyarakat Kota Semarang, itu sangat penting sekali,” katanya, Kamis (1/8/2024).
Selain pengalaman memimpin, warga asal Candisari, Kota Semarang ini juga ingin sosok wali kota ke depan merupakan putra asli daerah. Dia menilai orang asli Semarang akan lebih mengenal wilayah dan merasa dekat dengan masyarakat.
“Kalau bisa (wali kota-red) itu yang dia paham dengan orang-orang Semarang, ngerti karakter orang-orang Semarang. Kalau orang Semarang pasti ngerti Semarang, kalau bukan asli Semarang ya mungkin ngerti, tapi cuma gak dalam,” ucap Agung Hima.
Sejalan dengan Agung, Dyah Ayu (20), salah satu pemilih generasi Z di Kota Semarang, menilai bahwa pengalaman menjadi hal yang dia pertimbangkan dalam memilih calon kepala daerah.
“Pengalaman lebih utama karena itu kan mengatur tata kota nantinya. Karena kalau gak paham dengan Semarang, bagaimana dia dapat mengerti masyarakatnya?” ujar warga Kelurahan Mlatiharjo tersebut.
Selain itu, dia juga berharap sosok wali kota yang akan memimpin Semarang ke depan ialah sosok yang jujur dan bersih dari kasus korupsi, serta mampu mengatasi berbagai persoalan, salah satunya banjir yang terus melanda.
“Yang penting mah ga korupsi dan peduli dengan masyarakatnya,” kata mahasiswi yang menempuh pendidikan di salah satu kampus negeri di Kota Semarang tersebut.
Saat ini, sudah ada dua poros koalisi yang terbentuk di Pilwakot Semarang dengan dua calon potensial, ditambah satu poros PDIP yang bisa mengusung calon sendiri. Koalisi Semarang Maju (Demokrat, PKS, PKB, Nasdem, PPP, PAN) yang telah mendeklarasikan AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi memiliki 20 kursi. Kemudian, Golkar-PSI yang direncanakan mengusung Dico Ganinduto baru memiliki 9 kursi. Sementara, PDI Perjuangan dengan 14 kursi, dapat berdiri sendiri mengusung pasangan calon.
Gerindra, yang memiliki tujuh kursi di parlemen, belum menentukan dukungan untuk calon yang akan diusung.
Dengan berbagai harapan dan kriteria yang diinginkan warga, Pilwakot Semarang 2024 diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan signifikan bagi Kota Semarang. (jn02)