45 Desa di Rembang Resmi Miliki Koperasi Merah Putih, Gerai Sembako Jadi Usaha Favorit
REMBANG, JATENGNOW.COM – Sebanyak 45 desa di Kabupaten Rembang resmi memiliki akta pendirian Koperasi Desa Merah Putih. Legalitas tersebut menandai langkah awal percepatan penguatan ekonomi desa melalui badan usaha berbasis koperasi. Pemerintah Kabupaten Rembang menargetkan seluruh desa dan kelurahan telah memiliki koperasi legal pada 24 Juni 2025.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz, menyampaikan hal ini dalam acara penyerahan akta di Kantor Bupati Rembang, Selasa (10/6/2025). Ia menyebut, ratusan desa lainnya saat ini masih dalam proses pendirian koperasi melalui Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK).
Setelah akta diterbitkan, tahapan selanjutnya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi. Langkah ini penting agar masing-masing koperasi dapat menentukan jenis usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi wilayah.
“Pengurus akan menajamkan jenis usaha apa yang diprioritaskan, baru nanti tahu apa yang dibutuhkan masing-masing koperasi. Setelah itu baru diajukan ke bank Himbara,” jelas Mahfudz, merujuk pada Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN sebagai mitra pendanaan.
Dari hasil pendataan awal, sebagian besar koperasi memilih gerai sembako dan apotek sebagai unit usaha unggulan. Pemilihan ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan daya beli warga di masing-masing desa.
“Kebanyakan kemarin yang muncul itu di gerai sembako, kemudian apotek, sesuai masing-masing karakteristik wilayah,” tambah Mahfudz.
Secara nasional, koperasi Merah Putih dirancang memiliki tujuh unit usaha, yaitu Kantor Koperasi, Kios Pengadaan Sembako, Unit Simpan Pinjam, Klinik Kesehatan Desa/Kelurahan, Apotek, Sistem Pergudangan atau Cold Storage, serta Sarana Logistik Desa. Selain itu, koperasi juga akan diberdayakan sebagai agen distribusi barang subsidi, seperti LPG 3 kg dan pupuk bersubsidi.
Dengan legalitas yang jelas dan model bisnis yang terarah, Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Kabupaten Rembang. (jn05)
Penulis
