455 Kejadian Bencana di Magelang, Warga Diminta Waspada Musim Hujan

0

455 Kejadian Bencana di Magelang, Warga Diminta Waspada Musim Hujan (JatengNOW/Dok)

MUNGKID – Sepanjang 2024, Kabupaten Magelang mengalami 455 kejadian bencana alam dan nonalam. Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menunjukkan tanah longsor dan cuaca ekstrem menjadi bencana yang paling sering terjadi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, menyebutkan bahwa kejadian tersebut tersebar di 372 desa pada 21 kecamatan.

“Seluruh kejadian bencana di Kabupaten Magelang didominasi bencana hidrometeorologi basah, seperti tanah longsor dan angin kencang,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

Dari keseluruhan bencana, tanah longsor tercatat sebagai yang paling sering terjadi dengan 214 kejadian. Cuaca ekstrem menyusul dengan 138 kejadian, diikuti kebakaran bangunan sebanyak 51 kejadian. Selain itu, terdapat 28 kejadian lain seperti rumah roboh, kecelakaan air, dan nonalam lainnya. Banjir dan kekeringan masing-masing terjadi sembilan kali, sementara kebakaran hutan lahan tercatat empat kali.

Bencana ini mengakibatkan kerusakan rumah dan menelan korban jiwa.

“Sebanyak 239 rumah mengalami kerusakan ringan, 45 rumah rusak sedang, dan 15 rumah rusak berat. Untuk korban jiwa, terdapat 11 orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia,” rinci Edi.

Kecamatan Salaman, Borobudur, dan Sawangan menjadi wilayah dengan frekuensi bencana tertinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis daerah tersebut yang rawan bencana.

Untuk mengurangi dampak bencana, BPBD telah melakukan berbagai upaya mitigasi, baik struktural maupun nonstruktural.

“Kami melakukan sosialisasi, edukasi, pemasangan EWS (Early Warning System) tanah longsor, serta penanaman rumput vetiver untuk menstabilkan tanah,” tambah Edi.

Puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Februari 2025 menjadi perhatian utama BPBD. Edi mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana untuk terus meningkatkan kewaspadaan. “Keselamatan diri adalah yang utama. Warga perlu waspada, terutama saat memasuki musim penghujan,” pesannya.

Dengan langkah mitigasi yang berkelanjutan, diharapkan dampak bencana dapat diminimalkan di masa mendatang. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *