Elektabilitas Luthfi Melesat, Golkar Jateng Lirik Duet Kapolda-Wihaji untuk Pilgub 2024
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Sosok Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi diunggulkan dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024. Bahkan, elektabilitas orang nomor 1 jajaran Polda Jateng itu menduduki peringkat pertama dalam survey yang diadakan oleh Kanigoro Survey dengan perolehan 25,5 persen. Terkait itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah melirik pejabat yang masih duduk sebagai Kapolda Jateng tersebut untuk disandingkan dengan kader internal mereka yakni Wihaji.
Bukan tanpa alasan, duet Ahmad Luthfi – Wihaji ini dinilai tepat lantaran saling melengkapi satu dengan yang lain.
Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto, menilai duet Ahmad Luthfi – Wihaji sebagai inisiatif yang bagus. Kedua sosok ini memiliki pengalaman di bidang masing-masing sehingga cocok untuk dipasangkan.
“Baik Pak Kapolda maupun Pak Wihaji sama-sama sangat pantas untuk dipasangkan sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng. Punya pengalaman yang saling melengkapi. Tinggal bagaimana komunikasi dan koordinasi ke depan nantinya,” terang Panggah Susanto.
- BACA JUGA: Dukung Penuh Kapolda Jateng Maju Pilgub Jateng, Tokoh Batik Laweyan: Beliau Layak Menjadi Gubernur
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Jawa Tengah, M Iqbal Wibisono juga menilai wacana pasangan Ahmad Luthfi – Wihaji itu sangat bagus untuk menjadi alternatif disodorkan kepada masyarakat pada Pilgub Jateng Nopember mendatang. Apalagi keduanya memiliki pengalaman di pemerintahan dengan latar belakang kiprah masing-masing.
“Pak Ahmad Luthfi banyak malang melintang di sektor Kamtibmas dan penegakan hukum, sementara Pak Wihaji sudah berpengalaman di birokrasi dan pemerintahan daerah karena pernah menjadi Bupati. Jadi ini pasangan yang bagus,” ujar Iqbal saat dikonfirmasi wartawan.
Menurutnya, Ahmad Luthfi menjabat Kapolda Jateng sejak tahun 2020 dan merupakan sosok yang cukup populer di Jawa Tengah sehingga bisa menjadi modal dalam meraih dukungan politik masyarakat. Ia juga dinilai sukses mewujudkan kondusifitas keamanan dan ketertiban di Provinsi Jateng selama menjabat sebagai Kapolda.
“Sementara itu, Pak Wihaji pernah mengurus birokrasi pemerintahan karena pernah sebagai Bupati Batang periode 2017-2022. Ia sosok putra Jateng yang juga memiliki pengalaman politik yang mumpuni,” ungkapnya.
Terpisah, pengamat politik yang juga Dekan FISIP Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Dr Agus Riyanto, SIP, MSi mengatakan, wacana duet ini menarik dan jika bisa terealisasikan akan punya kekuatan tersendiri.
“Pasangan ini bisa menjadi salah satu pasangan kandidat yang patut diperhitungkan dalam kontestasi Pilgub Jateng,” jelasnya.
Dikatakan, kedua sosok tersebut bisa saling melengkapi. Selain sebagai bupati, Wihaji juga mantan Wasekjen GP Ansor, dengan demikian memiliki modal politik dan modal sosial kuat di masyarakat khususnya Jawa Tengah.
“Melalui pengalamannya di bidang birokrasi pemerintahan dan juga organisasi politik serta organisasi keagamaan, Wihaji bisa melengkapi Luthfi yang lebih berpengalaman dalam penegakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih pekerjaan rumah Jateng saat ini masih sangat kompleks terutama masalah kemiskinan,” kata Agus.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur jalan dan banjir rob membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mengandalkan popularitas saja tetapi visioner, memahami akar masalah serta karakter masyarakat. Kebijakan pemerintahan daerah yang dibutuhkan untuk memecahkan berbagai problem kemasyakaratan di Provinsi Jateng hanya akan efektif dan berhasil jika didukung kondusivitas wilayahnya. (jn02)