Pompa Air Tenaga Surya Jadi Andalan Petani Desa Senon Purbalingga

0

Pompa Air Tenaga Surya Jadi Andalan Petani Desa Senon Purbalingga (JatengNOW/Dok)

PURBALINGGA, JATENGNOW.COM – Para petani di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, kini mengandalkan pompa air bertenaga surya untuk mengairi sawah-sawah mereka. Inovasi ini mendapat perhatian khusus dari Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.

Bupati Tiwi, sapaan akrabnya, memuji karya inovatif yang diciptakan oleh warga setempat ini saat menghadiri acara Samban Tani di Desa Senon baru-baru ini.

“Saya melihat langsung pompa air ini tanpa harus menggunakan solar dan listrik, hanya dengan tenaga matahari (surya) sudah bisa mengaliri petak-petak sawah di Desa Senon,” kata Bupati Tiwi.

Menurut Bupati, teknologi ini merupakan inisiatif luar biasa dari putra-putra daerah yang peduli terhadap sektor pertanian.

“Ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Teknologi ini tidak hanya efektif dalam mencukupi kebutuhan air, tetapi juga sangat efisien dari sisi biaya. Biaya perawatannya pun tergolong murah,” ujarnya.

Tiwi berencana mengadopsi teknologi tersebut untuk meningkatkan sektor pertanian di Purbalingga.

“Insyaallah, salah satu karya putra Kemangkon yang peduli pertanian ini akan kita jadikan program untuk membantu para petani di Purbalingga. Ini akan kita masukkan dalam pembahasan anggaran 2025,” jelasnya.

Galih Satya Dharma, pengelola Botan Solar Pump, berharap teknologi ini dapat diterapkan oleh petani lain di Purbalingga.

“Harapan saya teknologi ini bisa diaplikasikan di desa-desa lain di Kecamatan Kemangkon, Kalimanah, Bukateja, dan Padamara yang kekurangan air. Wilayah tersebut memiliki sumber air namun tidak bisa dimanfaatkan oleh petani karena kurangnya pompanisasi,” katanya.

Galih menambahkan, pompa air tenaga surya tersebut mampu mengairi 10 hektare sawah dengan waktu operasi selama 3 hari, dan teknologi ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan lengkap.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kemangkon, Endang Pratiwi, melaporkan bahwa secara umum potensi lahan sawah di Kecamatan Kemangkon mencapai 2,210 hektare, sementara luas lahan keringnya 550 hektare. Tanam padi di Kemangkon dilakukan dua kali dalam setahun.

“Kami sedang melaksanakan kegiatan PAT-PIP (Penambahan Areal Tanam dan Peningkatan Indeks Pertanaman) dari Kementerian Pertanian,” katanya.

Endang menjelaskan, PAT bertujuan untuk menambah luas lahan padi, dari lahan kering untuk tanaman palawija menjadi lahan sawah dengan masa tanam setahun sekali melalui bantuan pompanisasi. Program ini dilaksanakan di Desa Senon dengan target 40 hektare lahan kering. Hingga medio 2024, sebanyak 10 hektare lahan kering telah diubah menjadi lahan padi dengan memanfaatkan pompanisasi air Sungai Klawing di area desa.

“Sedangkan PIP adalah upaya menambah masa tanam dari satu kali setahun menjadi dua kali atau lebih, melalui pompanisasi. Ini dilaksanakan di Desa Kalialang, di sawah seluas 60 hektare. Selain itu, di Desa Pegandekan dengan target 40 hektare yang tadinya hanya tanam 1 kali menjadi 2 kali,” ujarnya. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *