Kolaborasi dengan Gojek dan UMKM, Gibran Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa di Solo

SOLO, JATENGNOW.COM – Dalam upaya meningkatkan kualitas gizi bagi siswa, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka melakukan uji coba program makan bergizi gratis dengan menggandeng Gojek dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini berlangsung di SDN Tugu 120 Jebres, Solo, pada Jumat 26 Juli 2024.

Gibran menjelaskan bahwa program ini masih dalam fase uji coba dan akan terus mengembangkan berbagai skema untuk menemukan yang paling efektif.

“Ini adalah fase uji coba, dan kami akan terus mengeksplorasi skema-skema lain untuk menemukan yang terbaik,” ungkapnya.

Saat ini, program makan bergizi gratis memanfaatkan UMKM dalam penyediaan makanan, dengan dukungan dari Gojek.

Gibran menambahkan, mereka tengah mempertimbangkan model central kitchen dan kemungkinan melibatkan orang tua dalam proses memasak melalui sistem gotong-royong.

“Kami mungkin akan mencoba model central kitchen dalam waktu dekat. Kami juga mempertimbangkan opsi di mana orang tua dapat terlibat dalam proses memasak dengan anggaran yang kami serahkan langsung ke sekolah,” jelasnya.

Gibran juga membahas penggunaan kemasan plastik untuk makanan, yang dirancang agar makanan yang tidak habis dapat dibawa pulang oleh siswa. Namun, ia terbuka terhadap masukan mengenai penggunaan kemasan alternatif, seperti piring dan tray stainless, untuk mengurangi dampak negatif plastik.

“Kami akan uji coba berbagai opsi dan tindak lanjuti masukan tentang kemasan yang lebih ramah lingkungan,” katanya.

Chief of Public Policy and Government Relations Goto Group, Ade Mulya, menjelaskan bahwa uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan pelajaran dari lapangan dan mendukung implementasi program makan bergizi gratis.

“Uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan pelajaran dari lapangan untuk mendukung implementasi program ini,” katanya.

Program ini dimulai sejak 20 Mei 2024 dan akan berlangsung hingga Oktober, dengan melibatkan tiga kota: Bogor, Solo, dan Surabaya, serta menjangkau kurang lebih 3.000 siswa di 9 sekolah. Ade Mulya menambahkan bahwa uji coba ini tidak menggunakan dana APBN.

“Kami mendapatkan masukan mengenai variasi menu, ketepatan waktu penyediaan, dan harga produksi makanan. Kami berencana mengembangkan program ini agar dapat menjangkau 15.000 siswa ke depan,” terangnya.

Ade Mulya juga mengungkapkan terima kasih atas masukan dari Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih untuk perbaikan dalam program ini.

“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan instansi lainnya di masa depan,” pungkasnya. (jn02)

About Author