Muhammad Fadli Imammuddin Fokus Kejar Prestasi di Nomor Sisa Paralimpiade Paris 2024

Pebalap sepeda Indonesia, Muhammad Fadli Imammuddin (kanan) dan pelatihnya dalam pertandingan babak kualifikasi nomor Individual Pursuit 4000m Putra C4 cabang olahraga para balap sepeda Paralimpiade Paris 2024 di di Saint-Quentin-en-Yvelines Velodrome, Montigny-le-Bretonneux, Perancis, Sabtu (31/08/2024). (JatengNOW/Dok. NPC INDONESIA/Agung Wahyudi)
PARIS, JATENGNOW.COM – Atlet para balap sepeda Indonesia, Muhammad Fadli Imammuddin, menghadapi tantangan berat di Paralimpiade Paris 2024. Pada nomor Individual Pursuit (IP) 4000 meter putra klasifikasi C4, Fadli yang menjadi satu-satunya wakil Asia, kesulitan mengimbangi dominasi wakil Eropa dan harus puas finis di posisi ke-10.
Fadli bersaing dengan sembilan atlet Eropa dan dua dari benua Amerika di Saint Quentin en Yvelines Velodrome, Montigny le Bretonneux, Sabtu (31/8/2024). Pada perlombaan tersebut, empat tiket untuk perebutan medali semuanya jatuh ke tangan atlet Eropa, dengan Archie Atkinson dari Britania Raya mencatatkan waktu terbaik 4 menit 17,7 detik, sekaligus memecahkan rekor dunia sebelumnya.
Pemegang rekor dunia sebelumnya, Jozef Metelka dari Slovakia, berada di urutan kedua dengan waktu 4 menit 22,800 detik. Dua atlet Prancis, Kevin le Cunff dan Gatien le Rousseau, menyusul dengan waktu 4 menit 25,283 detik dan 4 menit 25,366 detik.
Sementara itu, Fadli mencatat waktu 4 menit 51,817 detik, yang lebih lambat satu detik dibandingkan dengan catatan waktunya di Paralimpiade Tokyo 2020.
Pelatih para balap sepeda Indonesia, Rizan Setyo Nugroho, mengakui dominasi atlet Eropa pada nomor trek ini sulit diimbangi, terlebih dengan banyaknya atlet muda berbakat yang tampil memukau. “Banyak atlet muda baru dari Eropa yang performanya luar biasa. Bahkan, tercipta rekor dunia baru di Paralimpiade kali ini,” ujar Rizan Setyo.
Fadli dan tim pelatih telah mencoba berbagai strategi, termasuk menggunakan gear baru, yang berhasil meningkatkan performa hingga lap kesepuluh. Namun, enam lap terakhir masih belum optimal.
Kini, Fadli mengalihkan fokusnya pada nomor Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR) klasifikasi C4. Tantangan cuaca di luar ruangan menjadi perhatian utama dalam persiapan menuju nomor-nomor ini.
“Untuk nomor road race, cuaca menjadi faktor penting yang harus kita siapkan. Perlu penyesuaian lagi dengan kondisi di lapangan,” jelas Rizan.
Fadli mengakui bahwa persaingan di nomor trek memang masih dikuasai oleh atlet-atlet Eropa, sehingga Paralimpiade ini menjadi pengalaman berharga baginya untuk bersaing di tingkat Asia, terutama di ajang ASIAN Para Games 2026 mendatang di Jepang.
“Dari awal, saya sudah sadar bahwa level persaingan di sini sangat tinggi. Ini menjadi pelajaran penting untuk ASIAN Para Games ke depan,” kata Fadli.
Fadli berharap bisa memperbaiki catatan waktunya pada nomor ITT dan IRR, serta tidak kembali finis di posisi belakang. “Besok kami akan tes rute. Semoga bisa memperbaiki posisi dari sekarang,” harapnya.
Pada Paralimpiade Paris 2024 ini, Muhammad Fadli Imammuddin menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang olahraga para balap sepeda. (jn02)