Pemprov Jateng Kampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

0
image-45

Pemprov Jateng Kampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, yang juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-53 Korpri Tahun 2024. Acara ini berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Minggu (17/11/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman guna mencegah terjadinya kekerasan.

“Kolaborasi untuk mencintai keluarga biar kerasan di rumah. Semua kan bermula dari keluarga. Paling nyaman ya di rumah,” ujar Sumarno dalam sambutannya.

Menurutnya, pendidikan anak dimulai dari rumah, sehingga membangun rumah tangga yang harmonis adalah langkah awal untuk menghindari kekerasan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jateng, Retno Sudewi, memaparkan bahwa hingga September 2024 terdapat 813 kasus kekerasan terhadap anak dan 634 kasus kekerasan terhadap perempuan. Dari jumlah tersebut, 43,9 persen atau 359 kasus merupakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Tema tahun ini adalah menciptakan keluarga yang nyaman dan aman agar tidak ada kekerasan di dalam rumah tangga,” jelas Retno.

Ia juga menyoroti pentingnya peran ayah dalam keluarga untuk memastikan rumah menjadi tempat yang aman bagi seluruh anggota keluarga.

Retno menambahkan, pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab ibu tetapi juga ayah. Kampanye “Setiap Hari Ayah di Rumah” tahun lalu mengingatkan pentingnya kehadiran ayah untuk menciptakan keseimbangan peran dalam rumah tangga.

“Supaya para ayah peduli kepada istri dan anaknya. Anak pun harus diberi ruang untuk menyatakan pendapatnya, sehingga baik ayah, ibu, maupun anak merasa nyaman di rumah,” ujarnya.

Melalui kampanye ini, Pemprov Jateng berharap masyarakat semakin sadar pentingnya menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *