SMP Marsudirini Solo Kemalingan, Uang Jutaan Rupiah Raib

Ilustrasi Pencurian uang (JatengNOW/Dok. InstockPhoto)
SOLO, JATENGNOW.COM – Aksi pencurian terjadi di SMP Marsudirini, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo pada (8/7) dini hari. Pelaku berhasil menggasak uang jutaan rupiah dari kantor guru.
Kanit Reskrim Polsek Pasar Kliwon, IPTU Suhartaka membenarkan kejadian ini. Pihaknya menerima laporan terkait aksi pencurian di sekolah swasta tersebut.
“Jadi benar kita mendapat laporan tadi pagi,” ungkap Suhartaka.
“Kemudian piket Reskrim, SPKT Polsek, serta Tim Inafis Satreskrim sudah menuju ke lokasi untuk melakukan olah TKP di lokasi. Untuk melakukan pengecekan serta mengamankan sejumlah bukti untuk proses penyelidikan lebih dalam,” tutur Suhartaka mewakili Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Amiruddin Zulkarnaen.
Dari hasil rekaman CCTV, pelaku merupakan pelaku tunggal. Terlihat seorang pria masuk gedung sekolah dengan cara melompat dari pagar depan samping sekitar pukul 01.20 WIB. Setelah itu, pria tersebut langsung menuju kantor guru.
“Dimana pelaku ini masuk ke kantor guru dengan cara mencongkel dan melepas kaca nako jendela belakang kantor guru. Setelah itu dia langsung masuk dan menggeledah sejumlah laci ruang guru. Dimana pelaku mengambil sejumlah uang dengan nominal sekitar Rp. 3 juta. Sempat mengeluarkan 3 Laptop, tapi oleh terduga tidak dibawa,” urai Kapolsek.
Suhartaka menuturkan dari hasil koordinasi dengan pihak sekolah, kasus ini akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Kepala Sekolah.
“Dimana kebetulan, Kepala sekolah SMP Marsudirini sedang berduka, karena suaminya hari ini meninggal,” ungkap Suhartaka.
“Kemudian, tadi oleh salah satu guru yang dituakan mengatakan bahwa akan coba berkoordinasi dengan kepala sekolah dulu. Dia takut melangkahi kalau langsung membuat laporan ke Polsek. Sembari menghitung apakah ada kerugian lain selain uang tunai,” jelas Suhartaka.
Suhartaka menjelaskan, tidak ada indikasi orang dalam kejadian tersebut. Mengingat pelaku masuk dengan cara merusak jendela.
“Kemudian yang dimasuki juga bukan ruang bendahara sekolah yang ada di samping kantor guru, atau ruang kepala sekolah. Jadi pelaku ini masuk ruangan secara acak,” pungkas Suhartaka. (jn02)