10 Puskesmas di Rembang Buka Layanan Telemedisin, Tingkatkan Akses Kesehatan Digital

0
IMG-20250509-WA0030

REMBANG, JATENGNOW.COM – Sebanyak 10 Puskesmas di Kabupaten Rembang mulai membuka layanan konsultasi kesehatan digital melalui program Telemedisin BPJS Kesehatan pada tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas akses layanan kesehatan berbasis teknologi bagi masyarakat.

Kabupaten Rembang menjadi salah satu dari dua daerah di Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai percontohan program ini bersama Kabupaten Pekalongan. Sebelumnya, Puskesmas Kaliori telah ditunjuk sebagai pilot project dan kini menjadi bagian dari 10 fasilitas kesehatan yang menjalankan layanan digital tersebut.

Kesepuluh Puskesmas tersebut mencakup Puskesmas Kaliori, Sumber, Gunem, Kragan I, Kragan II, Sale, Sarang I, Sarang II, Sedan, dan Sluke. Melalui layanan ini, masyarakat bisa melakukan konsultasi medis secara daring tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Soesi Haryanti, menyampaikan bahwa layanan Telemedisin dilakukan secara dua arah menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan dan WhatsApp.

“Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan konsultasi kesehatan, termasuk mendapatkan rujukan online ke dokter spesialis,” jelasnya.

Sebagai bagian dari jaringan layanan Telemedisin, BPJS Kesehatan juga menunjuk dua rumah sakit rujukan, yaitu RSUD dr. R. Soetrasno Rembang dan KSH Pati. Seluruh Puskesmas tersebut akan terhubung secara digital dengan dokter di rumah sakit rujukan untuk mempermudah proses layanan kesehatan jarak jauh.

Soesi menambahkan bahwa program ini telah disesuaikan dengan regulasi yang berlaku, yaitu Undang-undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019.

“Tujuan dari program Telemedisin ini adalah untuk memastikan kualitas pelayanan kesehatan, menjamin keselamatan pasien, dan melindungi masyarakat dari potensi risiko medis,” tandasnya.

Inovasi ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan digitalisasi layanan kesehatan, khususnya di wilayah dengan keterbatasan akses medis langsung. (jn05)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *