Respati Inisiasi Kirab Waisak Perdana, Cermin Toleransi Beragama Kota Solo

0
WhatsApp Image 2025-05-11 at 08.35.25_5e9f834c

Respati Inisiasi Kirab Waisak Perdana, Cermin Toleransi Beragama Kota Solo (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Walikota Surakarta, Respati Ardi, menginisiasi perayaan Waisak Bersama 2025 di Kota Solo dengan menggelar kirab kerukunan untuk pertama kalinya, Sabtu (10/5/2025) malam. Kirab ini dimulai dari Loji Gandrung dan berakhir di Balaikota Surakarta, yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat. Acara ini menjadi simbol kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kota Bengawan.

Dengan mengusung tema “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa,” kirab ini diikuti oleh umat Buddha bersama peserta lainnya yang berasal dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pemuda penggerak, forum anak, serta komunitas lintas agama dan kepercayaan. Mereka mengiringi Rupang Buddha yang turut dikirab dan dimandikan dalam upacara Yu Fo (Puja Mandi Buddha), yang dihadiri dengan antusias oleh warga Solo.

Respati Ardi, yang menginisiasi kirab ini, menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberagaman serta keterbukaan Kota Solo dalam memfasilitasi semua bentuk perayaan keagamaan. Ia menjelaskan bahwa acara ini bukan hanya untuk merayakan Waisak, namun juga sebagai sarana untuk mempererat kerukunan antar umat beragama.

“Sebelumnya kami terima audiensi di Loji, saya minta harus ada kirab. Ini yang pertama kali. Jadi ini kirab kerukunan, Kota Solo ramah untuk semuanya, tidak ada intoleransi di Kota Solo. Ini acara untuk ikut merayakan Waisak di Kota Solo,” ujar Respati Ardi.

Selain itu, Respati menegaskan bahwa Loji Gandrung dan Balaikota terbuka bagi seluruh umat beragama yang diakui oleh undang-undang. Ia menambahkan, “Kami sangat terbuka menerima umat beragama yang lain.”

Ketua Panitia Waisak 2025, Rama Mettasiri Sutrisno, menyatakan bahwa kirab ini bertujuan untuk menyebarkan semangat kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kebijaksanaan dasar keluhuran dimulai dari diri sendiri, keluarga, organisasi, hingga negara. Hal ini akan mempengaruhi negara itu sendiri,” ujarnya.

Rama Mettasiri juga mengungkapkan bahwa perayaan Waisak 2569 TB/2025 ini mendapat dukungan penuh dari Walikota Surakarta.

“Ini kirab yang pertama kali dilakukan di Kota Solo. Walikota berharap tahun depan kita bisa mengadakan acara yang lebih meriah dan di tempat yang lebih baik lagi,” jelasnya dengan penuh harapan.

Perayaan Waisak 2025 di Kota Solo tidak hanya diwarnai dengan kirab, tetapi juga kegiatan lainnya seperti bakti sosial, pentas seni di halaman Balaikota Surakarta, Pindapatta dan donor darah, serta Dharmasanti di Candi Putih Vihara Dhamma Sundara. Rangkaian kegiatan perayaan ini akan berlangsung hingga 1 Juni 2025. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *