Tak Ada Ampun! 26 Kasus Preman Tumbang dalam Sehari di Tangan Polda Jateng

0
WhatsApp Image 2025-05-17 at 16.54.13_11ee0058

Tak Ada Ampun! 26 Kasus Preman Tumbang dalam Sehari di Tangan Polda Jateng (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Kepolisian Daerah Jawa Tengah melalui Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Operasi Aman Candi 2025 kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas premanisme. Dalam operasi yang digelar serentak pada Jumat (16/5/2025), sebanyak 26 kasus premanisme berhasil diungkap hanya dalam waktu satu hari di berbagai wilayah Jawa Tengah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio selaku Kepala Operasi Daerah (Kaopsda) menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan rasa aman di masyarakat dan mendukung iklim investasi yang kondusif.

“Premanisme dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi. Melalui Operasi Aman Candi 2025, kami bergerak cepat menindak tegas pelaku yang meresahkan masyarakat,” tegasnya dalam keterangannya, Sabtu (17/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa sebanyak 20 Polres di jajaran Polda Jateng ikut ambil bagian dalam pengungkapan kasus. Di Kabupaten Pati, Satgas Gakkum berhasil menangkap pelaku pemerasan yang kerap menekan pekerja pabrik dan manajemen perusahaan untuk menyerahkan uang secara paksa. Pelaku diketahui telah beberapa kali melakukan pemerasan terhadap berbagai pihak.

Masih di Pati, kasus tawuran antar pemuda dari Desa Wotan dan Desa Baturejo juga berhasil ditangani. Aksi yang melibatkan senjata tajam ini sempat viral di media sosial dan menimbulkan keresahan warga.

Di wilayah Boyolali, petugas mengamankan seorang pelaku pungutan liar yang mengenakan atribut Dinas Perhubungan palsu dan meminta uang secara ilegal kepada sopir dan pengusaha di sekitar terminal. Selain itu, pelaku parkir liar yang memaksa meminta uang di depan minimarket juga diamankan.

Tindakan serupa dilakukan di Grobogan, di mana dua tukang parkir liar yang beroperasi di pasar tradisional ditertibkan karena memungut uang tanpa karcis resmi.

Di Cilacap, pelaku premanisme yang menodongkan benda menyerupai senjata api saat terjadi keributan lingkungan berhasil diamankan. Pelaku sempat menembakkan benda tersebut ke tanah dan mengarahkan ke kepala korban, sebelum akhirnya dibekuk oleh warga dan petugas.

Di Solo, seorang preman bernama Suprihatin alias Atin ditangkap setelah melakukan penganiayaan secara terbuka di kawasan Karangasem. Ia diketahui membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap korban di hadapan umum.

Kasus-kasus serupa juga terungkap di berbagai daerah lain seperti Rembang, Banjarnegara, Purbalingga, dan Sragen. Berbagai bentuk tindakan seperti pengeroyokan, penganiayaan, dan intimidasi berhasil dihentikan dalam operasi tersebut.

“Premanisme adalah ancaman nyata bagi ketertiban masyarakat dan kestabilan ekonomi daerah. Karena itu, kami tindak tegas tanpa pandang bulu. Pemberantasan premanisme ini akan terus kami lakukan secara berkelanjutan demi menjaga Jateng tetap aman dan kondusif,” ujar Kombes Dwi Subagio.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, turut menyampaikan apresiasi atas kinerja personel di lapangan dan dukungan masyarakat yang telah berani melaporkan aksi premanisme. Ia mengimbau warga untuk tidak ragu melibatkan aparat kepolisian jika menemukan potensi gangguan keamanan.

“Keberhasilan ini juga berkat partisipasi masyarakat. Kami harap masyarakat tak takut untuk melapor, karena kami siap hadir dan menindak tegas setiap aksi premanisme,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *