Latihan Pestapora Solo Tunjukkan Geliat Kota Konser yang Makin Dinamis

Latihan Pestapora Solo Tunjukkan Geliat Kota Konser yang Makin Dinamis (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Ribuan penonton memadati area parkir Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (15/6), dalam gelaran Latihan Pestapora Solo, konser pra-event menuju Festival Pestapora di Jakarta pada September 2025. Solo menjadi kota pembuka rangkaian konser tersebut, menandai posisinya sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri pertunjukan musik di Indonesia.
Acara yang digelar sejak sore hingga malam itu dimeriahkan sejumlah penampil ternama, mulai dari Rony Parulian, HIVI!, The SKIT, JKT48, hingga musisi utama Tulus yang membawakan sembilan lagu andalan, termasuk Ruang Sendiri dan Tujuh Belas. Sorak sorai penggemar, terutama dari kalangan muda, membuktikan antusiasme tinggi terhadap konser-konser berskala nasional di Solo.
Wali Kota Solo Respati Ardi bersama istri, Vanessa Winastesia, serta KGPAA Mangkunegara X turut hadir menyaksikan konser dari area penonton. Pemerintah Kota Surakarta memang tengah aktif menggalakkan berbagai event budaya dan hiburan guna mendongkrak ekonomi kreatif serta sektor pariwisata.
Salah satu momen paling ditunggu adalah penampilan JKT48. Dengan kostum bertema putri kerajaan, mereka membawakan sekitar tujuh lagu, termasuk single terbaru Bibir yang Telah Dicuri, yang disambut histeria para Wota (sebutan fans JKT48).
Tak hanya hiburan, Latihan Pestapora Solo juga menyajikan aspek pemberdayaan masyarakat. Anak-anak SMP diajak membuat tempat sampah daur ulang untuk venue konser, sementara Karang Taruna dan penyandang disabilitas Kota Solo dilibatkan sebagai relawan dan peserta workshop kerja di bidang event. Sebanyak 100 anak muda mengikuti pelatihan “Pekerja Event” di Pendopo Loji Gandrung, yang mencakup divisi produksi, digital & kreatif, program, manajemen talenta, serta akreditasi dan tiket.
Wali Kota Respati menegaskan pentingnya transfer ilmu dari para promotor nasional kepada pemuda lokal agar tidak hanya menjadi penonton dalam industri hiburan yang berkembang pesat. Ia menekankan bahwa pelatihan ini merupakan awal dari komitmen agar semua event besar di Solo ke depan melibatkan SDM lokal.
“Ini bukan sekadar konser, tapi gerakan kolaboratif antara pemerintah, seniman, promotor, dan masyarakat. Kita ingin anak-anak muda Solo turut punya peran di balik panggung, bukan hanya penonton,” ujar Respati.
Dengan gelaran seperti Latihan Pestapora, Solo terus mengukuhkan dirinya sebagai kota konser yang tidak hanya ramai penonton, tetapi juga aktif membangun ekosistem industri kreatif dari akar rumput. (jn02)