Kolaborasi MR.D.I.Y. dan Yayasan BEDO Cetak UMKM Solo Lebih Tangguh dan Berkelanjutan
Kolaborasi MR.D.I.Y. dan Yayasan BEDO Cetak UMKM Solo Lebih Tangguh dan Berkelanjutan (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM — PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia) resmi menutup rangkaian Program UMKM Tumbuh Bersama 2025 yang berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2025. Program ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perindustrian Kota Solo sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendorong pemberdayaan UMKM dan pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Selama empat bulan pelaksanaan, para pelaku UMKM mendapatkan pendampingan dan pelatihan komprehensif mulai dari perencanaan bisnis, penguatan kapasitas digital, pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI), hingga pemahaman praktik usaha berkelanjutan berbasis Environment, Social, Governance (ESG). Tingginya partisipasi mencerminkan kebutuhan pelaku UMKM terhadap pendampingan terstruktur guna meningkatkan daya saing usaha.
Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, Edwin Cheah, menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang terlibat aktif dalam program tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi para pelaku UMKM di Surakarta, Sumatera Barat dan Banyuwangi yang telah berpartisipasi aktif dalam program ini. Program yang kami rancang bersama BEDO dan Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan di setiap daerah tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi untuk membuka peluang baru melalui praktik usaha berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi modern. Kami percaya UMKM yang kuat akan memperkuat ekonomi daerah, dan MR.D.I.Y. Indonesia berkomitmen untuk terus hadir menjadi bagian dari perjalanan tersebut,” ujarnya.
Ketua Yayasan BEDO, Jeff Iskandarsjah, menilai kolaborasi lintas sektor dalam program ini memberikan dampak nyata bagi pengembangan UMKM.
“Program ini membuktikan bahwa ketika sektor swasta, pemerintah daerah, dan komunitas UMKM bergerak bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar. Kami melihat langsung bagaimana para pelaku usaha di Surakarta menunjukkan semangat belajar yang luar biasa, membuka diri terhadap inovasi, dan berkomitmen meningkatkan kualitas usahanya. Harapan kami, pembelajaran yang diperoleh tidak berhenti di sini, tetapi terus diterapkan sehingga UMKM dapat tumbuh lebih tangguh, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar yang lebih luas. BEDO akan terus mendampingi dan mendorong kolaborasi seperti ini untuk memperkuat ekosistem UMKM di berbagai daerah,” katanya.
Program UMKM Tumbuh Bersama 2025 mencatat capaian positif dengan melibatkan 316 UMKM dari berbagai daerah, termasuk 20 peserta penyandang disabilitas, dengan 109 peserta berasal dari Kota Solo. Dari jumlah tersebut, 150 UMKM mengikuti pelatihan lanjutan dan 90 UMKM berhasil menyusun draf awal laporan keberlanjutan. Program ini juga memperkuat pemanfaatan teknologi, penerapan AI, serta kesadaran pelaku usaha terhadap prinsip bisnis berkelanjutan.
Penutupan program turut dihadiri Staf Ahli Wali Kota Solo Bidang Keuangan dan Pembangunan Ir. Eko Nugroho Isbandijarso, M.Si., yang mewakili Wali Kota Solo Respati Achmad Ardianto, serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian Kota Solo Agung Riyadi. Dalam sambutannya, Respati menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif tersebut.
“Kami melihat program ini sebagai inisiatif strategis yang tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis pelaku UMKM, tetapi juga mendorong transformasi pola pikir usaha yang lebih profesional, adaptif, dan berkelanjutan. Kami memberikan apresiasi kepada MR.DI.Y. Indonesia bersama Yayasan BEDO atas peran aktifnya dalam membangun ekosistem kolaboratif antara dunia usaha, lembaga pengembangan, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM. Ke depan, kolaborasi seperti ini diharapkan dapat terus diperkuat dan diperluas untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing,” ujarnya.
Rangkaian penutupan program digelar selama dua hari dengan berbagai sesi interaktif, termasuk pemaparan capaian program, lokakarya penyusunan Sustainability Report yang dipandu Global Reporting Initiative (GRI) Indonesia, serta sesi berbagi pengalaman dari UMKM terpilih terkait transformasi usaha yang mereka rasakan selama mengikuti program.
Edwin Cheah menegaskan komitmen MR.D.I.Y. Indonesia untuk terus mendukung pelaku usaha lokal.
“Bagi MR.D.I.Y. Indonesia, mendukung UMKM dan pelaku usaha lokal adalah bagian dari komitmen kami untuk tumbuh bersama masyarakat. Semoga keterampilan yang dipelajari selama empat bulan ini dapat membantu para pelaku UMKM mampu meningkatkan daya saing dan memperluas peluang usaha mereka ke depannya,” tutupnya. (jn02)
