Rayakan Akhir Tahun dengan Budaya, Swara Prambanan Digelar 31 Desember 2025
Rayakan Akhir Tahun dengan Budaya, Swara Prambanan Digelar 31 Desember 2025 (JatengNOW/Dok)
YOGYAKARTA, JATENGNOW.COM – Menjelang pergantian tahun, gelaran musik dan budaya Swara Prambanan kembali hadir pada 31 Desember 2025 di kawasan Candi Prambanan. Memasuki tahun ketiganya, Swara Prambanan konsisten menjadi ruang temu antara musik, seni, dan budaya dalam balutan warisan sejarah yang hidup.
Mengusung tagline “Menikmati Akhir Senja 2025”, Swara Prambanan mengajak masyarakat menghabiskan momen pergantian tahun dengan suasana yang lebih santai, reflektif, dan romantis, tanpa hingar bingar berlebihan.
Diselenggarakan oleh InJourney Destination Management bersama LOKET, GOLDLive Indonesia, dan Antara Suara, Swara Prambanan tidak sekadar menjadi agenda konser akhir tahun. Festival ini juga diposisikan sebagai upaya menghadirkan aktivitas kreatif yang selaras dengan pelestarian budaya dan pemberdayaan komunitas lokal.
Tahun ini, Swara Prambanan menghadirkan deretan musisi lintas genre, di antaranya Padi Reborn, Bilal Indrajaya, Denny Caknan, Mr. Jono & Joni, serta Tenxi x Naykilla, yang akan tampil mengikuti alur suasana dari sore hingga malam pergantian tahun.
CEO GOLDLive Indonesia, Faqih Mulyawan, mengatakan bahwa Swara Prambanan hadir sebagai perayaan identitas Yogyakarta yang kaya akan cerita dan kesenian khas.
“Swara Prambanan bukan hanya konser musik, tetapi perayaan budaya Nusantara. Di tahun ketiganya, kami ingin menanamkan kembali rasa bangga terhadap budaya melalui pengalaman musik yang berpadu dengan komunitas, kolaborasi, dan keindahan Candi Prambanan,” ujarnya.
Tanpa Kembang Api, Fokus Donasi dan Doa Bersama
Sebagai pengelola destinasi Candi Prambanan, InJourney Destination Management (IDM) menegaskan komitmennya menghadirkan perayaan akhir tahun yang lebih bermakna. Pada pergantian tahun 2025 menuju 2026, Swara Prambanan kembali meniadakan pertunjukan kembang api.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati dan kepedulian sosial terhadap bencana alam yang terjadi di Sumatra dan sejumlah wilayah lain di Indonesia, sekaligus menguatkan kampanye #SwaraUntukIndonesia.
Direktur Komersial InJourney Destination Management, Gistang Richard Panutur, menyampaikan bahwa perayaan tahun ini diarahkan menjadi lebih kontemplatif.
“Kami memilih merayakan pergantian tahun tanpa kembang api. Fokus kami alihkan pada donasi, doa bersama, dan apresiasi budaya. Kami ingin kemeriahan di Prambanan menjadi ruang saling mendoakan dan berbagi harapan bagi sesama bangsa Indonesia,” jelasnya.
Libatkan Komunitas Lokal dan Budaya Jawa
Keterlibatan komunitas menjadi salah satu kekuatan utama Swara Prambanan 2025. Salah satunya adalah Cendhik Art Dance, komunitas tari asal Yogyakarta, yang akan menampilkan Tari Legenda Roro Jonggrang. Pertunjukan ini menghadirkan interpretasi kisah klasik yang lekat dengan Candi Prambanan dan menjadi bagian penting dari pengalaman budaya pengunjung.
Selain itu, Swara Prambanan juga berkolaborasi dengan komunitas Remen Jawi melalui program Piknik Syeroe 80’. Program ini mengajak pengunjung menikmati pengalaman gaya hidup Jawa secara lebih intim dan reflektif, mulai dari styling berkain, mencicipi kuliner tradisional melalui Kenduri Rasa, sesi wellness dan journaling, hingga eksplorasi motif kain di kawasan Candi Prambanan.
Seluruh rangkaian Piknik Syeroe 80’ dirancang untuk melengkapi pengalaman festival sebelum menikmati pertunjukan musik di malam pergantian tahun.
Tiket bundling Swara Prambanan x Piknik Syeroe 80’ tersedia dengan harga khusus dan sudah termasuk akses ke Taman Wisata Candi Prambanan serta dokumentasi profesional. Informasi lengkap mengenai program dan penjualan tiket dapat diakses melalui situs resmi swaraprambanan.com dan akun Instagram @swaraprambanan. (jn02)
