Dukung TNI Sikat Knalpot Brong, Warga Boyolali Kirim Karangan Bunga ke Markas 408/Suhbrastha
Karangan bunga sebagai bentuk dukungan untuk anggota TNI dari berbagai elemen masyarakat berjejer di depan Markas Kompi B Yonif Raider Suhbrastha, Boyolali.
BOYOLALI, JATENGNOW.COM – Mendukung TNI sikat knalpot brong, warga Boyolali kirim karangan bunga ke markas Yonif 408/Suhbrastha.
Karangan bunga sebagai bentuk dukungan untuk anggota TNI dari berbagai elemen masyarakat berjejer di depan Markas Kompi B Yonif Raider Suhbrastha, Boyolali.
Kiriman karangan bunga tersebut terus berdatangan di depan Mako Yonif 408/Suhbrasta hingga Rabu 3 Januari 2024. Karangan bunga sebagai simbol dukungan moril kepada TNI ini diletakkan berjejer di Jalan Perintis Kemerdekaan tepat di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha.
Tidak hanya mengirim karangan bunga, masyarakat yang tidak sengaja melihat karangan bunga yang terjatuh karena tertiup angin, sesekali menata ulang karangan bunga tersebut.
Menurut sebagian masyarakat, tindakan penganiayaan yang dilakukan beberapa oknum TNI kepada Relawan Ganjar yang berkonvoi menggunakan knalpot brong terjadi bukan tanpa sebab.
Hariyanto, warga Kemiri, Boyolali mengatakan, kampanye dengan menggunakan knalpot brong, dinilai masyarakat sangat mengganggu kenyamanan, apalagi jumlah kendaraan yang melintas sangat banyak.
“Ya kebetulan saya warga sekitar Kemiri. Saya itu yang jelas merasa terganggu karena kebisingan suara knalpot brong itu,” tegasnya.
“Kadang kan kita kondisi gak tahu ada anak kecil, malah yang di sebelah rumah saya itu anaknya sampai stress. Sangat keganggu lah siapa sih yang gak terganggu dengan suara suara tersebut, kalau orang normal lo, tetapi kalau ada maksud tertentu saya gak tahu,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Sunarto. Menurutnya, masyarakat umum harus melihat sebab akibat dari kejadian penganiayaan yang dilakukan oknum TNI ke relawan Ganjar – Mahfud saat kampanye.
“Jadi kemarin itu mereka mondar mandir pakai knalpot brong dan saya pribadi sebagai masyarakat dan umumnya masyarakat kalau kita mau terbuka itu sebenarnya terganggu dengan adanya knalpot brong,” tutur Sunarto.
Menurutnya, tidak hanya satu atau dua motor knalpor brong, tetapi banyak sekali Relawan Ganjar – Mahfud MD menggunakan kendaraan knalpot brong.
“Banyak yang di bawah umur ikut konvoi, makanya dengan adanya kejadian kemarin bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Monggolah kita euforia pesta demokrasi monggo, tetapi tidak harus dengan cara seperti itu (geber-geber knalpot brong), karena masyarakat memang terganggu,” urai Sunarto.
Dari kejadian tersebut, enam oknum TNI yang terlibat dalam penganiayaan Relawan Ganjar – Mahfud telah ditetapkan menjadi tersangka.
Enam prajurit TNI tersebut yakni Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F dan Prada M. (jn01)