Tujuh SPBU di Solo Distop Pasokan Bio Solar, Pengawas SPBU Protes

Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) 44.571.09, Jurug, Solo (JatengNOW/Kevin Rama)
SOLO, JATENGNOW.COM – Tujuh SPBU di Kota Solo distop pasokan bio solar oleh pihak Pertamina sejak tanggal 3 Januari 2024. Penghentian pasokan ini dilakukan karena dinilai melanggar prosedur, salah satunya tidak menghidupkan CCTV selama 24 jam.
Salah satu SPBU yang distop pasokan bio solar adalah SPBU 44.571.20 Sumber. Pengawas SPBU Sumber, Alam Resdianto, mengakui bahwa CCTV di area SPBU memang mati diluar jam operasional, Yakni mulai pukul 00.00 hingga pukul 05.00 WIB.
“Aliran listriknya ada dua. Antara kantor dan SPBU. CCTV yang di kantor memang dimatikan, kita nyalakan ketika jam operasional, karena memang diluar jam kantor tidak ada orang lagi,” ungkapnya.
“Hal itu dianggap melanggar prosedur. Sehingga kami dikirimi surat yang menyatakan untuk sementara pasokan bio solar di SPBU Sumber dihentikan,” terangnya.
Adapun sesuai surat yang dia terima, penghentian pasokan bio solar akan diberlakukan hingga tanggal 1 Februari 2024.
Meski menyadari melakukan kesalahan, Alam menyayangkan sanksi yang diberikan Pertamina. Menurutnya, seharusnya SPBU hanya ditegur dulu, bukan langsung distop pasokan bio solar selama 1 bulan.
“Harusnya hanya ditegur dulu, ngak langsung di Blok selama 1 bulan,” kata Alam.
Sementara itu, Korwil Pengawas SPBU Kota Surakarta, Yuli Setiono, membenarkan adanya tujuh SPBU di Kota Bengawan yang di stop pasokan bio solarnya. Tujuh SPBU tersebut diantaranya di Sumber, Jurug, Pucang Sawit, Semanggi, Pasar Kliwon, Sekarpace, Sekip.
Yuli berharap ada kebijaksanaan terkait masalah pasokan ini. Sebab dengan penghentian pasokan ini, akan berpengaruh pada distribusi BBM khususnya Bio Solar di Kota Bengawan.
“Jadi harapan kami, jika teman-teman SPBU ada salah, ditegur dulu, jangan langsung diberi sanksi,” kata Yuli.
Selain itu, seorang pengawas SPBU yang kesal atas sanksi ini mendesak kepada Pertamina untuk bersikap adil.
“Kalau ada kendaraan penimbun BBM masuk ke SPBU kami, tolong ditangkap saja. Jangan kami terus yang selalu disalahkan Pertamina. Kalau kami dituduh terus menerus, kami SPBU Solo lebih baik tidak usah jualan solar,” ucap seorang Pengawas SPBU yang enggan disebut namanya.
Pihak Pertamina, lanjutnya, juga jangan asal datang penuh curiga, bahkan tidak salam tegur sapa.
“Perlakukan kami selayaknya mitra, bukan pencuri.” tutupnya. (JN02)