Angka Stunting di Rembang 13,5 Persen, Pemkab Susun Strategi Desa Prioritas 2026

0
WhatsApp Image 2025-03-04 at 13.54.47_02019303

Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (Kabid PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Sigit Purwanto (JatengNOW/Miftah)

REMBANG, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kabupaten Rembang tengah menyiapkan daftar belasan desa yang akan diusulkan sebagai desa prioritas percepatan penurunan stunting tahun 2026. Daftar tersebut disusun oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama Kantor Kementerian Agama dan akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan para camat untuk mendapatkan masukan serta persetujuan.

Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (Kabid PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Sigit Purwanto, menyampaikan bahwa intervensi lebih akan diberikan kepada desa-desa yang terpilih guna menekan angka stunting. Saat ini, langkah yang telah berjalan adalah audit kasus stunting melalui monitoring dan evaluasi (monev) menyeluruh. Proses ini melibatkan dokter anak, dokter kandungan, penyuluh KB, OPD terkait, serta kader desa.

“Audit ini bertujuan untuk mengetahui kondisi di lapangan secara rinci dan memberikan rekomendasi perbaikan. Salah satu temuan dalam audit sebelumnya adalah kebiasaan merokok di dalam rumah yang berpotensi memengaruhi kesehatan bayi. Oleh karena itu, edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan menjadi salah satu langkah yang akan dilakukan,” jelas Sigit.

Dalam menentukan desa prioritas, Pemkab Rembang mengusulkan dua skema yang akan dikomunikasikan dengan para camat. Skema pertama mencakup 17 desa atau kelurahan dengan pola satu desa per puskesmas, sedangkan skema kedua mencakup 14 desa atau kelurahan dengan pola satu desa per kecamatan. Para camat, sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, akan dimintai persetujuan karena mereka lebih memahami kondisi di wilayah masing-masing.

Pada tahun 2025, terdapat 21 desa prioritas percepatan penurunan stunting yang tersebar di sembilan kecamatan. Namun, untuk tahun 2026, Pemkab Rembang menargetkan minimal satu desa prioritas di setiap kecamatan, sehingga mencakup 14 kecamatan.

Upaya percepatan penurunan stunting ini menyasar lima kelompok utama, yaitu balita, ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri, serta pasangan usia subur. Dalam penentuan desa prioritas, faktor yang dipertimbangkan meliputi jumlah kasus stunting, jumlah keluarga berisiko stunting, dan prevalensi stunting.

Berdasarkan data ePPGBM, prevalensi stunting di Kabupaten Rembang pada tahun 2024 tercatat sebesar 13,5 persen. Dari 35.652 balita yang ditimbang, sebanyak 4.819 balita dikategorikan stunting. Angka ini lebih rendah dari batas minimal prevalensi stunting yang ditetapkan oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, yakni sebesar 14 persen. (jn05)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *