Baliho dan Spanduk Mulai Penuhi Ruang Publik, KPU dan Bawaslu Jateng Siapkan Langkah Jelang Pilgub 2024

0

Baliho dan Spanduk Mukai Penuhi Ruang Publik, KPU dan Bawaslu Jateng Siapkan Langkah Jelang Pilgub 2024 (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Sekitar dua bulan jelang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024, baliho dan spanduk mulai meramaikan ruang publik dengan menampilkan sejumlah tokoh politik dan pejabat. Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, menjadi salah satu tokoh yang tersebar di berbagai titik strategis di wilayah tersebut. Bersama dengan dukungan dari DPD Partai Demokrat Jateng, Sudaryono telah mengumpulkan dukungan signifikan dari kursi DPRD Jateng.

Selain itu, juga ada spanduk Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi yang terpasang sejak lebaran pertengahan Bulan April lalu. Dalam spanduk yang menampilkan jendral bintang dua tersebut, juga disertai dengan ucapan lebaran dan pesan Kamtibmas.

Dan terakhir, spanduk dari Bupati Kendal Dico Ganinduto yang dipasang sejak dua pekan terakhir. Politisi dari Partai Golkar itu, menuliskan tagline #JATENGLEBIHBAIK yang bersebelahan dengan foto Dico Ganinduto.

Terkait makin bermunculannya tokoh tersebut, Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono mengatakan, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi Pilgub Jateng yang akan digelar tanggal tanggal 27 November 2024 mendatang. Dalam sosialisasi tersebut, menekankan terkait dengan mekanisme hingga syarat pencalonan dengan sasaran partai politik maupun jalur individu/ perseorangan (independent).

Jika melewati jalur perseorangan, berarti ada dukungan 6,5 persen dukungan dari DPT Pemilu 2024 kemarin. Jika dirinci, untuk menempuh jalur perseorangan atau independen perlu mendapatkan 18 juta dukungan dari total jumlah DPT Jateng mencapai 28 juta DPT.

“Jadi, surat dukungan dilampiri dengan bukti KTP. Nah, kemudian untuk partai politik kami tekankan untuk sosialisasi syarat dukungan minimum 20 persen kursi atau 24 kursi DPRD Jateng,” jelasnya.

Terkait dengan aturan sosok petahana atau ASN, Polri/ TNI yang akan mengikuti kontestasi Pilgub 2024, Handi mengaku, hal itu telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah. Dimana, dalam aturan itu menyebutkan ‘pasangan calon’. Sehingga, harus ada penetapan terlebih dahulu Cagub/ Cawagub yang nantinya akan bertarung dalam kontestasi tersebut.

“Untuk saat ini belum ya, namun semua sudah diatur dalam UU No.10 Tahun 2016. Termasuk larangan keterlibatan ASN dan TNI/ Polri dan Kepala Desa,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Jateng, Muhammad Amin mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat ke Pemerintah Daerah/ Kota terkait netralitas TNI/ Polri, ASN maupun Kepala Desa sejak Bulan Januari 2024 lalu. Bahkan, dalam waktu dekat ini akan melakukan sosialisasi serentak terkait netralitas di wilayah Jateng.

“Namun, itu tergantung dari anggaran masing-masing Bawaslu di daerah. Mengingat, anggaran bergantung pada APBD masing-masing daerah,” ujarnya.

Disinggung kawasan rawan di wilayah Jateng, Amin mengatakan, pihaknya masih melakukan pemetaan. Namun, berdasar data saat penyelenggaraan Pemilu 2024 lalu, ada sejumlah wilayah. Diantaranya, Kabupaten Semarang, Boyolali, Rembang, Tegal, Demak dan Brebes.

“Seperti di kawasan Boyolali, kan ada gesekan disana itu,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya mengkhawatirkan terkait dengan partisipasi pengawasan yang masih rendah dalam penyelenggaraan Pilkada. Mengingat, masyarakat hanya sebatas menyalurkan suara tanpa melakukan pengawasan.

“Kesadaran masyarakat maupun penyelenggara ini masih rendah. Sehingga, mampu menciptakan pemimpin yang benar-benar seperti harapan masyarakat,” katanya.

Merujuk hasil survei “Top of Mind” bakal calon gubernur di Pilkada Jateng 2024 yang digelar Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa Pilgub Jateng yakni, Hendrar Prihadi atau Hendi, Sudaryono, Taj Yasin Maimoen (mantan Wagub Jateng), Dico M. Ganinduto (Bupati Kendal), Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dan Irjen Pol Ahmad Lutfie (Kapolda Jateng).

Elektabilitas Hendi yang juga mantan Walikota Semarang mencapai 21,2 persen, diikuti Sudaryono sebesar 19,1 persen, kemudian Taj Yasin Maimoen mencapai 16,6 persen.

Di bawahnya, Irjen Ahmad Lutfi dengan perolehan 11,7 persen, Dico M. Ganinduto sebesar 11,1 persen, kemudian Gus Yusuf dengan tingkat elektabilitasnya 9,2 persen, sementara yang tidak memilih mencapai 11,1 persen.

Survei tersebut digelar mulai 12 -22 April 2024 dengan margin of error kurang lebih 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan atau ‘level of confidence’ sebesar 95 persen. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *