Bhayangkara Presisi Kalahkan Samator 3-0, Buka Peluang ke Grand Final Proliga 2025

0
WhatsApp Image 2025-04-27 at 19.26.49_a08ae6d1

Bhayangkara Presisi Kalahkan Samator 3-0, Buka Peluang ke Grand Final Proliga 2025 (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM — Jakarta Bhayangkara Presisi memperbesar peluang lolos ke grand final PLN Mobile Proliga 2025 setelah menaklukkan Surabaya Samator dengan skor 3-0 (25-23, 25-22, 25-18) pada laga final four seri kedua di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu (26/4/2025).

Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Farhan Halim dan kawan-kawan dari empat pertandingan. Dengan hasil tersebut, Bhayangkara kini menempati peringkat kedua klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin, berada di bawah Jakarta LavAni Livin’ Transmedia.

Pelatih Bhayangkara, Reidel Toiran, mengaku puas dengan hasil tersebut. Ia menyebut, keberhasilan timnya meraih kemenangan berkat penguasaan permainan, terutama di set pertama yang dinilai menjadi kunci.

“Set pertama adalah kunci. Saya melihat, performa para pemain stabil di set ini, sehingga meskipun saling kejar angka, bisa tampil fokus. Begitu menang di set awal, selanjutnya termotivasi,” ujar Toiran.

Kemenangan ini disebut Toiran menjadi modal penting untuk menghadapi dua laga berikutnya di GOR Sritex Arena Solo. Bhayangkara dijadwalkan melawan Palembang Bank SumselBabel pada 2 Mei 2025 dan menghadapi Jakarta LavAni pada 4 Mei 2025.

“Kita fokus di satu pertandingan lebih dahulu melawan Bank Sumsel. Baru setelah itu LavAni,” tambahnya.

Pemain Bhayangkara, Farhan Halim, juga bersyukur atas hasil ini. Menurutnya, meski sempat nervous di set pertama, tim mampu mengatasinya dan tampil lebih percaya diri pada dua set berikutnya hingga memastikan kemenangan 3-0.

“Syukurlah kami bisa melewati set pertama dengan baik, dan memantik semangat berlipat di dua set selanjutnya,” ujar Farhan yang mendapatkan standing ovation dari penonton di hari ulang tahunnya ke-24.

Farhan menegaskan tekadnya untuk membawa Bhayangkara menembus grand final di Yogyakarta dengan target menyapu bersih dua laga tersisa di Solo.

Sementara itu, manajer Surabaya Samator, Hadi Sampurno, mengakui kekalahan timnya dipengaruhi jam terbang para pemain muda yang masih minim pengalaman. Menurutnya, kesulitan menerima jump serve tajam dari Bhayangkara menjadi salah satu faktor kekalahan.

“Sebenarnya kami bisa mengimbangi permainan Bhayangkara. Tapi begitu mereka melakukan jump serve yang tajam, receive kami masih kedodoran. Ini menjadi PR bagi kami untuk laga sisa di Solo,” ungkap Hadi.

Pemain Samator, Tedi Oka Syahputra, juga mengakui banyak pelajaran yang bisa diambil dari laga melawan Bhayangkara. Ia menilai kekuatan Bhayangkara, terutama dari servis-servis tajam, menjadi tantangan berat bagi timnya.

“Kami tak menampik, lawan terbesar adalah diri sendiri. Kekalahan di empat laga yang kami lakoni menjadi pengalaman agar kami bisa introspeksi,” ujar Tedi.

Dengan kekalahan ini, Surabaya Samator dipastikan gagal melaju ke grand final Proliga 2025. Meski demikian, laga sisa di Solo tetap menjadi kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki performa tim. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *