Bhikkhu Thudong Jalan Kaki dari India ke Borobudur untuk Sambut Waisak 2024

0

Pj Gubernur Jateng saat berdialog dengan perwakilan umat Buddha (JatengNOw/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2568 BE/tahun 2024, sejumlah biksu akan melakukan perjalanan spiritual “thudong” dari India menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono, menjelaskan bahwa berbeda dengan tahun sebelumnya yang dimulai dari Thailand, thudong kali ini dimulai dari Bodh Gaya, India, tempat suci bagi umat Buddha, menuju Kathmandu, Nepal, dan kemudian menyeberang ke Muara Jambi.

“Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur melalui Temanggung,” terang Tanto.

Para biksu memulai perjalanan thudong mereka dari India sekitar dua minggu lalu dan dijadwalkan tiba di Candi Borobudur pada tanggal 20 Mei 2024.

Selain thudong, berbagai acara lain juga akan memeriahkan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur, antara lain:

  • 18-19 Mei 2024: Bakti sosial dan acara sosial lainnya
  • 21 Mei 2024: Api Dharma di Mrapen, Grobogan, dan ritual penyakralan di Candi Mendut
  • 22 Mei 2024: Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung, dan ritual penyakralan di Candi Mendut
  • 23 Mei 2024: Kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, detik-detik Waisak pada pukul 20.52.42 WIB, dan lampion malam hari pukul 21.00 WIB

Tema yang diusung untuk Waisak 2024 adalah “Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha”, dengan sub-tema “Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian”.

Persiapan untuk menyambut Waisak 2024 di Candi Borobudur telah mencapai hampir 100 persen. Logistik dan sukarelawan telah siap untuk mendukung kelancaran acara.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan bahwa acara peringatan Waisak di Candi Borobudur merupakan tradisi tahunan yang menjadi daya tarik bagi umat Buddha di seluruh dunia.

“Borobudur adalah warisan nenek moyang yang harus kita jaga, rawat, dan benahi. Selain acara keagamaan, pengembangan pariwisata dan sport tourism di sekitar kawasan Borobudur juga terus dilakukan,” ungkap Nana saat berdialog dengan perwakilan umat Buddha. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *