Bukit Sampit Sijenggung, Potensi Desa Wisata Paralayang di Banjarnegara

0
image-87

Bukit Sampit Sijenggung, Potensi Desa Wisata Paralayang di Banjarnegara (JatengNOW/Dok)

BANJARNEGARA, JATENGNOW.COM – Bukit Sampit di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, Jawa Tengah, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata olahraga paralayang. Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi, baru-baru ini.

Masrofi melihat potensi paralayang di Desa Sijenggung dapat menjadi daya tarik wisata atau sport tourism yang mampu meningkatkan perekonomian warga desa.

“Pemkab Banjarnegara tentunya akan mendukung olahraga paralayang ini dalam rangka untuk mengembangkan sport tourism di Desa Sijenggung. Harapannya sport tourism ini mampu meningkatkan perekonomian warga desa,” katanya di Lapangan Desa Sijenggung.

Perwakilan Pengurus Kabupaten Federasi Aero Sport Indonesia (Pengkab FASI) Banjarnegara, Aris Sudaryanto, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan 37 kali uji terbang paralayang dari Bukit Sampit di Dusun Tempuran, Desa Sijenggung. Hasil uji coba menunjukkan bahwa lokasi tersebut aman dan memenuhi syarat untuk penerbangan paralayang.

“Setelah beberapa kali dilakukan survei dan uji terbang, puncaknya, atraksi paralayang ditampilkan dalam acara pembukaan TMMD kemarin, baik saat pembukaan maupun penutupan,” ujarnya.

Aris menambahkan, lokasi paralayang di Bukit Sampit ini sangat potensial jika dikembangkan dengan melibatkan berbagai pihak. Pengelolaan tempat akan menjadi kewenangan desa, sedangkan penerbangan menjadi kewenangan FASI Banjarnegara dan Pemprov Jateng, dengan tetap berada di bawah binaan pangkalan TNI Angkatan Udara Jenderal Soedirman Purbalingga.

Kepala Desa Sijenggung, Suyono, menceritakan penemuan potensi paralayang di desanya oleh tim survei TMMD. Bukit Sampit dengan ketinggian 1.029 mdpl terletak tidak jauh dari lapangan Sijenggung. Setelah dilakukan pengamatan awal, bukit tersebut memiliki potensi sebagai landasan terbang paralayang. Selain memenuhi persyaratan penerbangan, bukit itu mudah diakses dengan kendaraan dan hanya perlu berjalan kaki sekitar 200 meter untuk sampai ke puncak.

Suyono berharap pengembangan potensi wisata dan olahraga dirgantara ini tidak hanya untuk olahraga, tetapi juga untuk wisata. “Jika dikelola dengan baik, bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di Desa Sijenggung dan sekitarnya,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *