Bupati Temanggung Canangkan Garis Imajiner Perkotaan untuk Penataan Kota

Bupati Temanggung Agus Setiawan (JatengNOW/Dok)
TEMANGGUNG, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kabupaten Temanggung tengah merancang program penataan kota melalui konsep garis imajiner perkotaan. Program ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai pusat aktivitas masyarakat, mulai dari kawasan olahraga, pendidikan, ekonomi kreatif, hingga rekreasi.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, menyampaikan bahwa garis imajiner ini akan membentang dari kawasan Kowangan hingga Pandean, dengan mengintegrasikan pedestrian citywalk guna mempermudah akses dan konektivitas antarpusat kegiatan. Hal ini diungkapkan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Musrenbang RKPD) Tahun 2026 di Graha Bhumi Phala, Kamis (27/3/2025).
“Penataan kota akan dilakukan dengan membangun garis imajiner dari Kowangan sampai Pandean. Di sepanjang jalur ini akan dibuat citywalk. Anggaran yang digunakan bersumber dari APBD dengan sistem multi years, yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp60 hingga Rp70 miliar,” jelasnya.
Pembangunan ini direncanakan berlangsung selama empat tahun, hingga 2029. Saat ini, tahap awal proyek sudah dimulai dengan penataan kawasan olahraga di sekitar Stadion Bhumi Phala, termasuk pengaspalan area lari agar lebih nyaman bagi masyarakat.
Selain aspek infrastruktur, program ini juga memperhatikan kearifan lokal. Salah satunya adalah mempertahankan keberadaan warung Jadul, yang telah menjadi ikon ekonomi kreatif di Temanggung. Pemerintah akan memberikan dukungan terhadap kawasan ini agar tetap berkembang.
Bupati juga menyoroti perlunya penambahan fasilitas di ruang publik, seperti pembangunan toilet di Taman Pancasila yang akan segera direalisasikan melalui hibah dana. Selain itu, penataan kawasan pasar dan renovasi Alun-Alun juga menjadi prioritas, dengan pendekatan persuasif terhadap para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pendopo Pengayoman.
Menurut Agus, sebelum dilakukan renovasi di Pendopo Pengayoman, pemerintah akan menyiapkan lokasi relokasi PKL yang representatif. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pemindahan sementara ke Jalan KS Tubun.
“Keinginan masyarakat untuk menata Alun-Alun akan kami akomodasi dalam anggaran perubahan 2026 melalui pembuatan Detail Engineering Design (DED). Jika nantinya ada penggeseran PKL, maka harus ada lokasi yang layak untuk mereka,” pungkasnya. (jn02)