Dialog Terbuka, Aksi Sopir Truk di Jepara Berakhir Damai: Penindakan ODOL Ditunda
Kapolres Jepara, AKBP Erick Budi Santoso, mengapresiasi itikad baik para sopir yang bersedia berdialog di tengah panasnya isu nasional terkait ODOL.

Dialog Terbuka, Aksi Sopir Truk di Jepara Berakhir Damai: Penindakan ODOL Ditunda. (jatengNOW/Nurcahyo Adianto)
JEPARA, JATENGNOW.COM – Aksi unjuk rasa yang sempat menimbulkan kemacetan di ruas Gotri Jepara-Kudus akhirnya berujung pada kesepakatan damai.
Sejumlah sopir truk yang tergabung dalam Perkumpulan Pengemudi dan Pengusaha Jepara (PPPJ) bersama Koordinator Lapangan Gerakan Sopir Jawa Tengah (GSJT) Jepara, melakukan audiensi dengan jajaran Polres dan Dinas Perhubungan Jepara pada Jumat (20/6/2025) di Aula Mapolres Jepara.
Sebelumnya, aksi blokade jalan dilakukan para pengemudi pada Kamis malam hingga Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Mereka memprotes Rancangan Undang-Undang Over Dimension Over Loading (RUU ODOL) yang dinilai belum berpihak pada kondisi riil di lapangan, terutama bagi para pelaku jasa angkutan barang.
Kapolres Jepara, AKBP Erick Budi Santoso, mengapresiasi itikad baik para sopir yang bersedia berdialog di tengah panasnya isu nasional terkait ODOL.
Ia mengungkapkan, meskipun sempat terjadi aksi massa pada Kamis malam di Perempatan Gotri, Kecamatan Kalinyamatan, situasi bisa dikendalikan dengan pendekatan persuasif.
“Audiensi ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas wilayah sekaligus menampung aspirasi para pengemudi yang terdampak regulasi,” ujarnya.
Hasil dari dialog tersebut menyepakati bahwa untuk sementara waktu, baik Polres maupun Dinas Perhubungan Jepara belum akan melakukan penindakan tegas terhadap pelanggaran ODOL di wilayah Jepara. Penundaan ini akan berlaku sambil menunggu kejelasan kebijakan di tingkat pusat.
Perwakilan PPPJ menyambut baik keputusan tersebut. Mereka berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ODOL dengan memperhatikan kondisi para pelaku transportasi barang, terutama di daerah.
Aksi unjuk rasa yang sempat membuat lalu lintas dialihkan itu pun berakhir tanpa insiden, menandai pentingnya komunikasi terbuka antara aparat dan masyarakat dalam menyikapi isu kebijakan publik.(jn01)