Ganjar Pranowo Dinilai Sukses Kelola BRT Trans Jateng, Netizen Heran Selama ini Tak Pernah Dibahas

0
Snapinsta.app_47432390_750029162046843_106617865469119087_n_1080

BRT Trans Jateng (JatengNOW/Dok. IG @brttransjateng)

SOLO, JATENGNOW.COM – Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng kini ramai dibahas netizen. Mereka mempertanyakan mengapa transportasi publik yang sukses dikelola secara baik oleh Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode itu, tak pernah dibahas secara luas.

BRT Trans Jateng yang diluncurkannya pada 2017 merupakan program pelayanan transportasi umum yang murah dan mudah untuk masyarakat. Selain itu juga BRT Trans Jateng yang menghubungkan berbagai daerah di Jawa Tengah (aglomerasi) itu hanya mematok tarif yang terjangkau.

Untuk pelajar, buruh dan veteran tarifnya Rp2 ribu, sementara untuk penumpang umum Rp4 ribu. Dengan tarif tersebut, penumpang sudah bisa bepergian di tujuh koridor BRT. Meliputi Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Solo-Wonogiri.

Dengan kemudahan yang didapat masyarakat tersebut, netizen protes karena proyek tersebut bahkan tidak pernah muncul di media ataupun dibahas warganet secara luas. Salah satu pengguna media sosial (medsos) Twitter atau X dengan akun @arungbudoyo, mempertanyakan hal tersebut. Apalagi BRT Trans Jateng dinilai sukses membantu masyarakat kalangan bawah di area Jateng.

“Tiap ngomong transportasi publik, kenapa enggak pernah disebut Trans Jateng sukses jalan di bawah Ganjar Pranowo? Dengan APBD lebih kecil dari Jakarta, mangkrak dari 2013, tapi bisa tembus. Kenapa hayo?” kata @arungbudoyo di page-nya.

Seperti diketahui, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta pada tahun 2017 sebesar Rp71,89 triliun sedangkan total APBD Jawa Tengah 2017 sebesar Rp23,70 triliun.Pada 2017, Gubernur DKI yang menjabat saat itu yakni capres nomor urut 1 yakni Anies Baswedan. Sedangkan, Ganjar saat itu juga sudah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Cuitan tersebut rupanya mendapat perhatian capres nomor urut 3 yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar lewat akun X @ganjarpranowo menanggapi dengan berterima kasih atas apresiasi yang diberikan.

“Terima kasih apresiasinya mas. Kita resmikan pertama th 2017 dan sudah ada 7 koridor. Niatnya memang merintis transportasi umum lintas kabupaten yg modern dan terjangkau. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan,” kata @ganjarpranowo.

Tanggapan Ganjar tersebut langsung diserbu hingga balasan komentara netizen yang merasa sangat terbantu dengan adanya BRT Trans Jateng. Misalnya akun X milik @angga_arrasyid membeberkan dirinya sangat terbantu karena selain bisnya nyaman dan ber-AC, dengan rute Solo-Wonogiri, dirinya hanya membayar Rp4 ribu.

“Trans Jateng jurusan Solo-Wonogiri keren banget sih pak. Papa sy naik katanya jalannya kenceng, gak kebanyakan ngetem, AC dingin, cm bayar Rp 4 ribu lagi, Kl bisa umum jurusan sama, waktu bisa hampir 2x, non AC, bayar Rp 15-20 ribu,” katanya.

Sementara, akun @jihandzahab juga mengaku terbantu mobilitas dari stasiun ke rumahnya.

“Gw pengguna TransJateng kalo lagi di Semarang. Sangat terbantu untuk mobilitas dari stasiun ke tempat bapake. Ya, meskipun masih banyak kekurangan tapi itikad pemda sudah ada. Perlu dijaga agar tetap ada dan didorong supaya lebih luas. Daripada Jabar nggak ada samsek,” katanya.

Bahkan akun @ketegoran membandingkan harga dengan bus umum yang bisa sampai Rp35 ribu.

“Trans Jateng nerbener membantu banget. Klo mudik naik kereta turun di st Purwokerto, pasti langsung ngojek ke terminal. Lanjut naik trans Jateng sampai Bukateja. Soalnya klo naik bus umum bisa tembus 35k, naik trans cuma 4k,” katanya.

“Pak, walaupun Trans Jateng masih banyak kurangnya di sana sini, tapi sebagai mahasiswa rantau yang biaya transport busnya makin kesini makin muahal, saya sangat sangat sangat bersyukur bangetttt. Pakai KTM, 2k udah bisa hemat biaya setengah perjalanan,” kata akun @nifaha08 menimpali.

Dilansir dari websites jatengprov.go.id, sejak diluncurkannya BRT pada 2017 oleh Gubernur Jateng Periode 2013-2023, Ganjar Pranowo, hingga saat ini puluhan juta orang sudah menjadi pelanggan BRT.

Berdasarkan data Balai Transportasi Jawa Tengah Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, jumlah penumpang sejak 2017 sampai 2023 ini tercatat 23.672.113 orang, dengan penumpang meliputi kalangan umum, pelajar, buruh, dan veteran.

“Dua kalangan penumpang yang paling besar (jumlahnya) yaitu pelajar atau anak-anak sekolah sama buruh. Itu yang paling besar dari semua koridor,” kata Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Agung Pramono.

Dia menunjuk contoh, untuk penumpang pelajar koridor Semarang-Bawen dari tahun 2017- 2023 mencapai 1.156.832 orang, buruh 978.330 orang, serta veteran 2.276 orang. Atau di koridor Purwokerto-Purbalingga di kurun waktu sama, pelajar 1.065.985 orang, buruh 547.609 orang dan veteran 836 orang.

Sejauh ini, armada BRT Trans Jateng yang tersedia di masing-masing koridor ada 14 unit. Kecuali untuk koridor Semarang-Bawen ada 28 unit armada. Koridor Semarang-Bawen termasuk koridor padat penumpang. (JN02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *