Gubernur Luthfi Tinjau Program Sekolah Kemitraan di SMA PGRI 1 Temanggung, Dorong Siswa Belajar Tanpa Bullying

0
image

Gubernur Jateng Tinjau Program Sekolah Kemitraan di SMA PGRI 1 Temanggung, Dorong Siswa Belajar Tanpa Bullying (JatengNOW/Dok)

TEMANGGUNG, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau langsung pelaksanaan program Sekolah Kemitraan di SMA PGRI 1 Temanggung, Selasa (15/7/2025). Sekolah tersebut menjadi salah satu dari 139 sekolah swasta yang tergabung dalam program Sekolah Kemitraan Pemprov Jateng, dengan daya tampung mencapai 5.004 siswa dari keluarga miskin dan rentan putus sekolah.

“Sekolah kemitraan ini adalah bentuk kolaborasi dengan sekolah swasta yang kita tunjuk. Di Temanggung, salah satunya adalah SMA PGRI 1,” ujar Gubernur Luthfi di sela-sela kunjungan.

Dalam kunjungannya, Gubernur Luthfi menyempatkan diri untuk menyapa para siswa, khususnya peserta didik baru dari jalur afirmasi. Ia memberikan pesan penting kepada para pelajar agar menjauhi kekerasan dan fokus belajar.

“Pesan saya, belajar dengan baik. Jangan ada bullying di sekolah, juga jangan tawuran. Tugas adik-adik sekalian belajar di sini,” pesannya tegas.

Program Sekolah Kemitraan merupakan bagian dari langkah strategis Pemprov Jateng dalam mendukung visi nasional di bidang pendidikan, khususnya untuk menekan angka putus sekolah dan memberikan akses pendidikan yang merata. Melalui program ini, siswa dari keluarga tidak mampu, miskin ekstrem, atau putus sekolah dapat melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK swasta secara gratis.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, pada Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026, tercatat 62.145 siswa dari keluarga miskin diterima melalui berbagai jalur. Dari jumlah tersebut, 2.387 siswa diterima melalui program Sekolah Kemitraan.

Kepala SMA PGRI 1 Temanggung, Djoko Juwono, menyambut baik program ini. Ia menilai program tersebut sangat membantu siswa dari keluarga kurang mampu dan sekaligus memberikan dampak positif bagi sekolah.

“Jumlah yang diterima dari jalur kemitraan di SMA PGRI 1 ada 12 anak. Itu sesuai kriteria dari Dinas Sosial, yaitu kategori P1, P2, dan P3. Mereka belajar seperti siswa reguler, tidak dibedakan,” terang Juwono.

Djoko juga mengungkapkan bahwa berkat program ini, jumlah kelas baru di SMA PGRI 1 Temanggung mengalami peningkatan.

“Biasanya kita hanya membuka tiga kelas. Tahun ini menjadi empat kelas karena tambahan dari jalur kemitraan,” tambahnya.

Ia berharap program ini dapat diperluas baik dari sisi sosialisasi kepada masyarakat maupun kuota rombongan belajar (rombel). Saat ini, satu rombel jalur afirmasi ditargetkan berisi 36 siswa, namun baru terisi 12 siswa.

Program Sekolah Kemitraan diharapkan terus menjadi jembatan pemerataan akses pendidikan di Jawa Tengah, sekaligus wujud nyata hadirnya negara dalam menjawab tantangan pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *