Jokowi Kritik Pedas TPUA: Kalau Tak Percaya Bareskrim dan UGM, Mau Percaya Siapa Lagi?

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) memberikan respons tegas terkait keberatan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) atas penghentian aduan kasus ijazah palsu yang dilaporkan ke Polri. Jokowi menegaskan, jika hasil penyelidikan dari institusi-institusi terpercaya seperti Bareskrim Polri, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak dipercaya, maka masyarakat harus mempercayai siapa lagi.
“Ya UGM (pembuktian ijazah) tidak dipercaya, Bareskrim Polri tidak dipercaya, KPU tidak dipercaya. Sekarang yang mau dipercaya siapa?” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya, Rabu (28/5).
Jokowi juga menanggapi hasil survei Indikator yang menunjukkan 66,9 persen masyarakat tidak mempercayai isu palsunya ijazah tersebut. Ia menyebut angka tersebut mencerminkan bahwa masyarakat menggunakan logika dan penalaran yang sehat.
“Ya itu (survei 66,9 persen) artinya masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat,” ujarnya.
Menurut Jokowi, tuduhan palsu ijazah tersebut memang tidak masuk akal sehingga banyak masyarakat yang meragukannya.
“Karena logikanya (aduan ijazah palsu) memang nggak masuk. Saya kira 66,9 persen yang menyampaikan ketidakpercayaannya itu,” lanjutnya.
Jokowi menambahkan bahwa seluruh proses hukum akan berlangsung secara terbuka dan transparan di pengadilan. Fakta, bukti, serta saksi-saksi akan dihadirkan dan dibuka secara gamblang di persidangan.
“Ya masyarakat pasti ada yang pro ada yang kontra. Dan percaya dan tidak percaya. Tapi semuanya nanti kita serahkan ke proses hukum,” jelasnya.
“Biar nanti di pengadilan akan terbuka semuanya secara jelas dan gamblang, terang benderang semuanya. Karena di situ nanti akan ada fakta-fakta dan bukti-bukti, saksi semuanya akan dibuka di sidang pengadilan,” pungkasnya. (jn02)