Jokowi Melihat dari Dekat Proses Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar di Cilacap

0

Sri Murniyati menguraikan, mesin RDF yang ada di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton.

Jokowi Melihat dari Dekat Proses Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar di Cilacap. (jatengNOW/dok Twitter Jokowi)

CILACAP, JATENGNOW.COM  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat dari dekat proses pengolahan sampah jadi bahan bakar di Kabupaten Cilacap dalam kunjungan kerjanya, Selasa 2 Januari 2023.

Kehadiran Presiden Jokowi didampingi Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sujana meninjau proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF), di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.

Jokowi meninjau proses pengolahan mulai dari pencacahan hingga pengayakan di lokasi tersebut.

“Mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Cilacap, Jawa Tengah, hari ini, untuk melihat dari dekat proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resminya di Twitter @Jokowi.

Proses pengolahan sampah di tempat ini dimulai dari pencacahan hingga pengayakan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati, sampah yang terolah di TPST ini berasal dari 14 kecamatan di Cilacap.

“Mesin RDF di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton, tapi baru terolah 150 ton perhari. Nah, sampah yang terolah ini mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton perhari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen,” tandas Presiden Jokowi.

Di hadapan Presiden dan Pj Gubernur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati memberikan penjelasan mengenai operasional TPST RDF dengan rinci. 

Sri Murniyati menguraikan, mesin RDF yang ada di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton.

“Namun saat ini belum dimaksimalkan, sehingga baru 150 ton (sampah) per hari terolah,” ujarnya.

Dijelaskan, sampah yang terolah di lokasi tersebut berasal dari 14 kecamatan di Kabupeten Cilacap. Dari 150 ton sampah yang diolah, mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton per hari.

Produk tersebut kemudian dimanfaatkan, untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen.

Dia menyampaikan, TPST RDF di Kecamatan Jeruklegi, dibangun di atas lahan seluas satu hektare. Pembangunannya merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Pemerintah Kerajaan Denmark.

Sri mengatakan, penerapan teknologi RDF merupakan solusi untuk mengurangi tumpukan sampah, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Selain itu, menjadi jalan keluar di tengah sulitnya mencari lahan untuk tempat pembuangan akhir.

Pada sisi lain, RDF juga membantu industri pengguna batu bara, seperti industri semen, untuk menurunkan emisi karbon. (jn01)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *