Kemenag dan KPA Banyumas Sepakati Kerja Sama Penanganan HIV/AIDS

Kemenag dan KPA Banyumas Sepakati Kerja Sama Penanganan HIV/AIDS (JatengNOW/Dok)
BANYUMAS, JATENGNOW.COM – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas sepakat bekerja sama dalam penanganan kasus HIV/AIDS di wilayah Banyumas. Kesepakatan ini dituangkan dalam Komitmen Bersama kedua lembaga, dengan fokus utama pada pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan pondok pesantren dan masyarakat umum.
Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Ibnu Asaduddin, menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan sosialisasi terjadwal di pondok pesantren, termasuk memberikan edukasi kepada kaum ibu terkait risiko penularan HIV/AIDS. Sosialisasi ini juga akan menekankan bahaya penyimpangan orientasi seksual, seperti lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), yang menjadi salah satu jalur penularan HIV/AIDS.
“Orang tua harus lebih terlibat dalam mengawasi anak-anaknya, terutama terkait penggunaan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook, yang bisa menjadi jalur komunikasi kelompok LGBT,” ujar Ibnu. Ia menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menjaga anak-anak dari pengaruh negatif.
Ibnu juga menambahkan bahwa penanganan HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama, dengan harapan Banyumas bisa terbebas dari penyakit ini.
Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Banyumas, Suwondo, mengungkapkan bahwa KPA telah lama berkoordinasi dengan Kemenag Banyumas, terutama dalam penanggulangan HIV/AIDS di kalangan santri. Hal ini sejalan dengan tema Hari Santri Nasional 2024, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, yang bertujuan menjaga masa depan santri dari hal-hal negatif.
“Kami sudah mulai melakukan sosialisasi HIV/AIDS ke sekolah, pesantren, dan masyarakat umum, bekerja sama dengan penyuluh agama, Fatayat Nahdlatul Ulama, dan organisasi keagamaan lainnya,” jelas Suwondo. Ia berharap materi yang diberikan kepada penyuluh agama dapat disampaikan dengan baik kepada masyarakat luas.
Suwondo juga mengingatkan bahwa jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Banyumas terus meningkat. Hingga September 2024, tercatat lebih dari 4.000 ODHA di Banyumas, menjadikan kabupaten ini berada di peringkat kedua tertinggi se-Jawa Tengah. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka ini adalah mobilitas masyarakat yang tinggi serta banyaknya tempat hiburan di Banyumas.
“Setiap bulannya, jumlah penderita bertambah hampir 40 orang. Ini memaksa kita untuk bergerak cepat dan bekerja sama dalam menangani masalah ini,” pungkas Suwondo.
Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat menekan penyebaran HIV/AIDS di Banyumas, khususnya di kalangan generasi muda dan santri. (jn02)