Kisah Inspiratif Hartono, Bos Teh Sepeda Balap Solo: Dari Gadai Motor Legenda Menuju Puncak Kejayaan

0

Kisah Inspiratif Hartono, Bos Teh Sepeda Balap Solo: Dari Gadai Motor Legenda Menuju Puncak Kejayaan (JatengNOW/ Kevin Rama)

SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Kisah inspiratif datang dari Hartono, bos Teh Sepeda Balap yang memulai usahanya dari modal nekat menggadaikan motor Honda Astrea legendanya. Berkat kegigihan dan strategi jitu, Teh Sepeda Balap kini menjadi primadona di Solo Raya.

Hartono sudah puluhan berkecimpung di dunia Teh Sepeda Balap, teh ini juga sudah berdiri lama sekitar tahun 1950-an. Di tahun 2008, ia mendapat kepercayaan untuk memasrkan Teh Sepeda Balap di Solo dan sekitarnya.

“Awalnya tahun 2004 itu Teh Sepeda Balap sudah ada di Solo, itu namanya distributor osnat saya kerja di situ menjadi karyawan sales motoris. Setelah saya resign dari Teh Sepeda Balap karena ada keperluan yang tidak bisa saya hindarkan, tapi selang beberapa tahun di 2008 saya mendapat kepercayaan Teh Sepeda Balap dari ownernya, saya disuruh untuk memegang Teh Sepeda Balap di Solo,” ungkap Hartono saat ditemui awak media di kediamanya Gentan, Sukoharjo (22/5/2024).

Hartono mengatakan modal awal yang dimilikinya hanya sepeda motor Honda Astrea Legenda. Tak gentar, Hartono menggadaikan motornya untuk mendapatkan modal awal sebesar Rp 3 juta.

“Hasil gadai motor itu langsung saya transfer semua ke pabrik untuk modal membeli produk Teh Sepedah Balap,” tambah Hartono.

Bos Teh Sepeda Balap, Hartono saat memeriksa gudang penyimpanan teh (JatengNOW/Kevin Rama)

Dengan tekad bulat, ia langsung memasarkan Teh Sepeda Balap. Hasilnya, 15 bal teh ludes terjual dalam waktu 3 jam, kegigihan Hartono ini membuat pihak Teh Sepeda Balap kagum dan memberinya kepercayaan penuh untuk memasarkan produk di Solo Raya.

“Pihak Teh Sepeda Balap juga heran kenapa teh yang saya jual cepet lakunya, akhirnya saya dikirim lagi dan lagi, hingga saya dipinjamkan uang dari teh sepeda balap untuk modal dari 10 juta lanjut 50 juta sampai 500 juta hingga seterusnya dengan itu saya semakin dipercaya untuk memasarkan Teh Sepeda Balap,” jelasnya.

Dalam perjalan pemasaran Teh Sepeda Balap, Hartono juga mengungkapkan banyak sekali penolakan diawalnya.

“Seringkali saya mau ke warung-warung itu motor belum tak matikan itu saya sudah teriak ‘tidak beli Mas di sini tidak laku’ tapi saya punya keyakinan kualitasnya teh ini bagus. Nah itu saya berpegang teguh Teh Sepeda Balap ini harus bisa sukses dan banyak pengemar di Solo,” ungkap Hartono.

Bos Teh Sepeda Balap, Hartono saat memeriksa gudang penyimpanan teh (JatengNOW/Kevin Rama)

Mengawali pemasaran produk Teh Sepeda Balap ini Hartono hanya berani memasuki di warung-warung siap saji seperti mie ayam, soto, dan angkringan.

“Sebelumya Sasaran awal saya itu di warung siap saji jadi saya belum berani masuk toko, sebenarnya teh sepeda balap sudah ada lama di solo tapi kan vakum juga lumayan lama jadi saya berani memasarkan hanya di warung siap saji saja seperti Mie ayam, Soto hingga angkringan,” ungkapnya.

Hartono memiliki strategi jitu untuk membangun brand Teh Sepeda Balap di Solo Raya. Salah satunya adalah dengan selalu hadir di berbagai event, mulai dari skala kecil di RT hingga event besar seperti Grasstrack dan Motocross Championship di Solo.

Bahkan saat ini Hartono juga berhasil mengembangkan Teh Sepeda Balap ke berbagai daerah mulai dari Jogja, Solo, Semarang hingga ke Jawa Timur seperti Madiun, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo.

Bos Teh Sepeda Balap, Hartono saat memeriksa gudang penyimpanan teh (JatengNOW/Kevin Rama)

Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan melibatkan artis lokal untuk menghibur para pedagang pasar. Hartono selalu menekankan pentingnya menjaga kualitas produk. Ia memastikan Teh Sepeda Balap yang dijualnya memiliki rasa original yang khas dan awet.

Selain itu, ia membangun kedekatan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan event. Hal ini terbukti ampuh dalam menarik pelanggan dan membangun loyalitas brand.

“Ini tidak semata-mata hanya bisnis saja, tetapi juga nilai sosial untuk masyarakat,” tutupnya. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *