Peringati Haul Gus Dur ke-15, Ansor Klaten Ajak Gen Z Hadapi Tantangan Ideologis di Era Digital
KLATEN, JATENGNOW.COM – Gen Z, yang dikenal ingin mendapatkan informasi secara instan melalui internet, dianggap rentan terpapar ideologi radikal dan anti-Pancasila. Untuk mengatasi tantangan ini, Pimpinan Cabang (PC) Ansor Klaten menggelar kegiatan edukasi bertemakan ‘Peran Generasi Muda dalam Menguatkan dan Membentengi dari Kelompok Anti Pancasila di Era Gen Z’.
Kegiatan yang bertepatan dengan Haul Gus Dur ke-15 ini berlangsung di Dusun Senden, Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Senin (30/12/2024) malam. Ketua PC Ansor Kabupaten Klaten, Marzuki, menjelaskan bahwa acara tersebut tidak hanya ditujukan untuk mengenang jasa Gus Dur, tetapi juga untuk membentengi generasi muda dari pengaruh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
“Kegiatan ini adalah bentuk penghormatan kami kepada Gus Dur sebagai sosok yang telah memberikan inspirasi besar bagi bangsa ini. Kami juga ingin melestarikan gagasan-gagasan beliau yang masih relevan, terutama dalam melawan ideologi radikal,” ujar Marzuki.
Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk Dr. H. Sidqon Prabowo, M.H., dari PW Ansor Jawa Tengah; Ketua Lakpesdam NU Klaten, M. Nuryadin Edi Purnomo; serta Ketua Lembaga Dakwah NU PCNU Klaten, Kyai Hamam Baihaqi.
Dalam paparannya, Dr. Sidqon menegaskan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dengan meneladani cinta Gus Dur terhadap Indonesia.
“Gus Dur selalu mengajarkan bahwa Indonesia ini luar biasa. Tidak ada negara lain yang memiliki keberagaman seindah ini. Menjaga keutuhan bangsa adalah kewajiban kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, M. Nuryadin Edi Purnomo atau akrab disapa Gus Jojon, menyoroti tantangan besar bagi Gen Z sebagai pilar Indonesia Emas 2045.
“Gen Z adalah kunci menuju generasi emas. Namun, tanpa penguatan ideologi yang benar, mereka rentan terpengaruh gerakan transnasional yang merusak nilai-nilai Pancasila. Narasi radikal mendominasi media sosial, sehingga kontra-narasi berbasis pendidikan Islam progresif menjadi sangat penting,” tegasnya.
Acara ini juga menjadi refleksi bagi Ansor untuk memperkuat pendidikan toleransi dan nilai-nilai Pancasila, sambil mendorong keterlibatan generasi muda dalam advokasi sosial. Dengan memanfaatkan momentum Haul Gus Dur ke-15, Ansor Klaten berharap dapat terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan era digital.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan generasi muda memahami bahwa Pancasila adalah fondasi yang mempersatukan bangsa, dan mereka memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan Indonesia,” pungkas Marzuki.
Haul Gus Dur ke-15 di Klaten diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai toleransi dan keberagaman sebagai bekal untuk menghadapi tantangan ideologis di masa depan. (jn02)