Pura-pura Sedekah, Takjil Gratis di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Berujung Penipuan, Katering Rugi Hampir Rp 1 Miliar

0
WhatsApp-Image-2024-04-19-at-17.15.45_241a7d27

Ilustrasi | Buka Puasa Pertama di Masjid Zayed (23/3/2023) (JatengNOW/Kevin Rama)

SOLO, JATENGNOW.COM – Kasus penipuan berkedok sedekah makanan takjil untuk sahur dan buka puasa terjadi di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Pelaku berpura-pura bersedekah takjil gratis, namun setelah kegiatan selesai, ia tidak memenuhi kewajiban untuk membayar katering.

Seseorang berinisial S melaporkan ke Satreskrim Polresta Solo atas dugaan penipuan oleh E. E mengaku mendapatkan tender orderan dari S untuk mengirim makanan katering.

S kemudian memesan takjil untuk dibagikan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama bulan Ramadan lalu dengan nilai kontrak hampir Rp 1 miliar.

Setelah kegiatan bagi-bagi takjil selesai, E tidak membayar tagihan kepada dua katering yang ditunjuk.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, membenarkan adanya informasi dugaan penipuan tersebut.

“Memang sampai kemarin itu salah satu warga berinisial S datang ke Satreskrim Polresta Solo untuk laporan. Dia merasa dipesani (takjil) oleh E,” kata Iwan.

Polresta Solo akan menindaklanjuti laporan tersebut dan mengarahkan S untuk mengumpulkan bukti-bukti.

“Kita tindak lanjuti. Namun kita juga arahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti sekalian,” jelasnya.

Wakil Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan mengatakan bahwa itu diluar sepengetahuan pengelola.

Karena semua katering yang menjalin kerjasama dengan Masjid Zayed Solo tidak ada persoalan.

“Belum ada keterangan jelas. Yang jelas semua katering yang menjalin kerjasama dengan Masjid Zayed tidak ada persoalan. Kalau yang itu diluar sepengetahuan pengelola,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).

Bagus menjelaskan makanan katering sempat dikirim ke Masjid Zayed dan bilangnya itu shodaqoh. Makanan itu dikirim menjelang sahur di awal bulan puasa kemarin.

“Awalnya itu datang untuk pembagian sahur bersama terus tak sampaikan kita tidak ada pembagian buat sahur bersama. Itu di awal bulan ramadan, tidak dihitung jumlahnya berapa,” ungkap dia.

Untuk makanannya, lanjut dia, kemudian dibagi-bagikan ke warga. Itu yang membagikan dari pihak katering sendiri.

Bagus mengakui belum ada konfirmasi lebih lanjut soal ini. “Kita juga tidak mengambil bagian untuk mengurusi itu,” sambungnya. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *