PWI Pusat 2025–2030 Dilantik di Solo, Meutya Hafid: Pers Bersatu, Demokrasi Kuat

0
WhatsApp Image 2025-10-04 at 14.26.16_4952d567

PWI Pusat 2025–2030 Dilantik di Solo, Meutya Hafid: Pers Bersatu, Demokrasi Kuat (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025–2030 resmi dikukuhkan di Monumen Pers Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/10/2025). Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat dan bersejarah karena dilakukan di tempat lahirnya organisasi wartawan tertua di Indonesia, yang berdiri pada 9 Februari 1946.

Acara tersebut dihadiri Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Wakil Menkomdigi Nezar Patria, serta jajaran pengurus PWI dari berbagai daerah. Pengukuhan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Sekjen PWI Pusat Zulmansyah Sekedang yang memanggil satu per satu jajaran pengurus ke depan.

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir kemudian memimpin pembacaan naskah pengukuhan. Dalam sambutannya, Munir menegaskan bahwa PWI harus menjadi rumah besar bagi seluruh wartawan Indonesia yang berkomitmen terhadap profesionalisme dan kode etik jurnalistik.

“Keberadaan saudara-saudara sekalian dalam kepengurusan ini melalui proses selektif dan dipercaya mampu mengemban misi mulia untuk mewujudkan kehidupan pers yang merdeka, bermartabat, dan profesional,” ujarnya.Ketua PWI Pusat Akhmad Munir menambahkan bahwa pemilihan Monumen Pers Solo sebagai lokasi pengukuhan memiliki makna simbolis.

“Monumen Pers adalah tempat lahirnya PWI dan menjadi saksi sejarah perjuangan insan pers. Di sinilah semangat persatuan dan perjuangan itu dilahirkan. Persatuan adalah kata kunci bagi kita semua. Setelah dua tahun mengalami stagnasi, kini saatnya PWI kembali bangkit untuk memperkuat peran pers di seluruh daerah,” tegasnya.

Menkomdigi Meutya Hafid (JatengNOW/Dok)

Usai pengukuhan, para pengurus mendapat ucapan selamat dari Menkomdigi Meutya Hafid dan Wamenkomdigi Nezar Patria. Dalam pidatonya, Meutya menekankan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk meneguhkan kembali peran pers sebagai cahaya kebenaran dan perekat persatuan bangsa.

“Tugas pers adalah menerangi bangsa dengan kebenaran. Pemerintah berkomitmen menjaga independensi pers tanpa intervensi, karena kami percaya pers yang bersatu akan membawa kekuatan besar bagi demokrasi,” tegas Meutya.

Ia juga mengapresiasi keberhasilan PWI menyatukan kembali kepengurusan yang sebelumnya sempat mengalami dualisme. “Rekonsiliasi ini terjadi dengan cara yang demokratis dan beretika tanpa intervensi pemerintah. Inilah bentuk kematangan insan pers Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul berharap pengukuhan ini menjadi awal baru bagi PWI untuk bersatu dan meninggalkan perpecahan. “Tidak ada lagi kelompok atau kubu. Yang ada sekarang hanya satu, yaitu keluarga besar PWI di bawah kepemimpinan Pak Munir,” ujarnya disambut tepuk tangan para hadirin.

Pengukuhan diakhiri dengan pembacaan susunan lengkap pengurus PWI Pusat periode 2025–2030 yang melibatkan sejumlah tokoh pers nasional, di antaranya Suryopratomo, Karni Ilyas, Dahlan Iskan, Atal S. Depari, hingga Sujiwo Tejo yang masuk dalam jajaran Dewan Penasehat, Kehormatan, dan Pakar.

Acara ini juga menjadi peneguhan komitmen seluruh pengurus untuk mengembalikan marwah PWI sebagai organisasi profesi yang independen, adaptif terhadap perkembangan teknologi digital, dan berpihak pada kepentingan publik. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *