Septian Raharjo Ingatkan PDIP Jaga Soliditas agar Andika-Hendi Menang di Pilgub Jateng 2024
SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Pegiat sosial media Septian Raharjo mengingatkan seluruh elemen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menjaga kekompakan dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Tengah (Jateng), khususnya pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024.
Menurut Septian, perpecahan internal dapat merugikan PDIP dalam perebutan kursi gubernur, mengingat dinamika politik yang berkembang di tingkat daerah.
Melalui unggahannya di akun Instagram pribadinya @gus_raharjo, Septian menyoroti pentingnya soliditas dalam tim pemenangan, mengingat adanya potensi ketegangan antara dukungan untuk calon bupati/wali kota dengan calon gubernur yang diusung oleh PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi), serta calon gubernur lainnya yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Septian menyebutkan bahwa mayoritas pasangan calon kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota di Jateng didukung oleh KIM Plus, dengan banyak baliho yang menunjukkan calon kepala daerah berkoalisi dengan calon gubernur Luthfi.
Hal ini, menurutnya, dapat memengaruhi pemenangan Andika-Hendi di Pilgub Jateng, terutama di daerah-daerah yang pasangan calonnya tidak didukung oleh KIM Plus.
“Pola yang dibentuk hampir semua calon kepala daerah di tingkat dua berpasangan dengan KIM Plus,” ujar Septian.
“Kita tahu dan melihat di banyak baliho parpol selain PDIP, memasang calon wali kota/bupati dengan calon Gubernur Luthfi,” lanjutnya, mengingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan perpecahan dalam fokus pemenangan di tingkat daerah.
Di antara 35 calon kepala daerah di Jateng, hanya tiga daerah yang paslonnya diusung PDIP tanpa dukungan dari KIM Plus, yaitu Kabupaten Tegal, Kota Semarang, dan Kota Solo. Pasangan calon di daerah tersebut adalah Bima Sakti-Syaeful Mujab (Kabupaten Tegal), Agustina Wilujeng-Iswar Aminudin (Kota Semarang), dan Teguh Prakosa-Bambang Gage (Kota Solo), yang semuanya diusung PDIP tanpa melibatkan KIM Plus.
Septian khawatir, kekurangan dukungan pada tingkat bawah ini bisa menghambat pemenangan Andika-Hendi di Pilgub Jateng. Dia menyebutkan contoh di Kabupaten Sukoharjo, di mana Tim 5 pemenangan Bu Etik (kader PDIP) yang melawan kotak kosong, malah diisi oleh kader dari parpol KIM Plus, yang lebih mendukung Luthfi. Hal ini menandakan potensi ketidakharmonisan antara relawan dan tim pemenangan, karena fokus mereka lebih pada memenangkan calon bupati atau wali kota masing-masing.
Oleh karena itu, Septian mendesak DPP PDIP untuk segera turun tangan dan memberikan penekanan kepada DPD PDIP di Jateng agar mereka merumuskan langkah-langkah strategis. Penekanan tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh elemen partai bergerak secara terstruktur dan masif guna memenangkan pasangan Andika-Hendi.
“Jangan sampai ada yang main dua kaki seperti di Pilpres kemarin. Bu Mega sudah memberi instruksi,” kata Septian, menekankan pentingnya arahan dari DPP PDIP agar tim pemenangan tidak terpecah belah.
Septian juga mengungkapkan bahwa elektabilitas Andika-Hendi telah mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan dalam survei Litbang Kompas, pasangan ini telah mengungguli elektabilitas pasangan Luthfi-Yasin. Meskipun demikian, Septian mengingatkan agar tren positif ini dijaga dengan baik agar tidak mengalami penurunan pada H-3 menuju hari pencoblosan.
“Ini hanya cerita kecil dari saya pribadi yang jadi loyalis Mas @jenderaltniandikaperkasa dan Mas @hendrarprihadi. Doa saya sebagai loyalis berharap Andika menjadi Gubernur Jawa Tengah. Amin,” tutup Septian dalam unggahannya. (JN01)