September 25, 2025

Wabup Rembang Tekankan SOP Ketat di SPPG untuk Cegah Kasus Keracunan

0
IMG-20250925-WA0047

REMBANG, JATENGNOW.COM – Wakil Bupati Rembang, M Hanies Cholil Barro’, meminta pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dijalankan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat. Hal ini disampaikannya saat meresmikan SPPG baru di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kamis (25/9/2025).

Wabup menegaskan, kasus keracunan massal seperti yang menimpa ratusan siswa SMPN 1 Kragan tidak boleh terulang kembali. Meski hasil laboratorium penyebab keracunan belum diumumkan, ia mengingatkan agar SPPG memperhatikan kualitas, waktu memasak, serta distribusi makanan.

“Sekolah itu ada PAUD, SMP, SMA. Jam sekolahnya beda, menunya beda, ini harus disesuaikan. Termasuk distribusinya juga harus sesuai dengan permintaan dari sekolah,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengiriman makanan harus mengikuti waktu konsumsi.

“Kalau pengiriman siang, masaknya juga dimundurkan. Jangan sampai masak pagi dikonsumsi siang, itu bisa berbahaya,” tegasnya.

Wabup Rembang Tekankan SOP Ketat di SPPG untuk Cegah Kasus Keracunan (JatengNOW/Dok)

Selain soal distribusi, Gus Hanies—sapaan akrab Wabup—juga mengingatkan pihak sekolah untuk tidak membiarkan siswa atau guru membawa pulang sisa makanan. Menurutnya, hal itu bisa menghambat evaluasi program serta menimbulkan risiko kesehatan.

“Kalau bersisa, bisa jadi karena alergi atau salah masak. Itu seharusnya jadi catatan di SPPG. Kalau dibawa pulang, tidak ada evaluasi, hanya tahu habis saja,” jelasnya.

Ia juga menekankan agar pengelolaan MBG dilakukan secara penuh tanggung jawab.

“Teman-teman SPPG harus benar-benar serius. Ini uang rakyat, gaji SPPI yang diterima juga uang rakyat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SPPG Kemadu, Andik Setiawan, menyampaikan pihaknya saat ini melayani 12 sekolah dengan total 2.073 siswa. Menu makanan sudah dijadwalkan untuk dua minggu ke depan.

“Untuk kelas besar tentu berbeda dengan kelas bawah. Kelas tiga ke bawah kita dahulukan, sedangkan yang pengiriman siang, masaknya kita mundurkan agar tetap terjaga kualitasnya,” jelas Andik. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *