Kemenag Apresiasi Sannipata Nusantara Waisak 2024, Gairahkan Semangat Persatuan Bangsa

0
image-58

Kemenag Apresiasi Sannipata Nusantara Waisak 2024, Gairahkan Semangat Persatuan Bangsa (JatengNOW/Dok)

TANGERANG, JATENGNOW.COM — Kementerian Agama mengapresiasi umat Buddha Indonesia yang telah sukses melaksanakan Sannipata Nusantara Waisak 2024. Acara ini dinilai sangat bermanfaat untuk menggugah semangat persatuan dan kesatuan bangsa melalui kesadaran akan keberagaman.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pada pertemuan akbar umat Buddha Sannipata Nusantara Waisak 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Pagedangan, Sabtu (6/7/2024).

“Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda yang harus dimaknai sebagai kekayaan keragaman. Begitu juga umat Buddha dengan beragam tata cara ritual, upacara, dan tradisi. Namun semua memiliki tujuan yang sama yaitu meluhurkan ajaran Buddha: ‘Tidak berbuat jahat, senantiasa menambah kebajikan, serta menyucikan hati dan pikiran’ sebagai bhakti dan puja kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Saiful Rahmat Dasuki, yang hadir mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Saiful Rahmat Dasuki juga mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dinilai membawa kemajuan luar biasa tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur tetapi juga dalam pembangunan mental spiritual.

“Salah satu bukti nyata pembangunan spiritual yang monumental adalah pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas, salah satunya adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan satu-satunya destinasi super prioritas yang mengangkat nilai-nilai spiritual sebagai spirit destinasi wisata peziarah domestik maupun internasional,” sambung Saiful Rahmat Dasuki.

Kementerian Agama telah menyusun Grand Desain Pemanfaatan Candi Borobudur untuk kepentingan agama terkait dengan kunjungan Dharmayatra atau kunjungan ziarah (pilgrimage) ke Candi Borobudur. Hal ini bertujuan membangkitkan kembali aura Candi Borobudur sebagai pusat spiritual, serta untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pariwisata, dan budaya.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (JatengNOW/Dok. Kemenag RI)

“Umat Buddha Indonesia melalui Kementerian Agama memprakarsai dipasangnya Chatra stupa induk Candi Borobudur. Inisiatif pemasangan Chatra Borobudur telah mendapat persetujuan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) semester I Tahun 2023,” jelas Saiful Rahmat Dasuki.

“Pemasangan Chatra ini diharapkan dapat menjadi energi positif dan meningkatkan kesakralan Candi Borobudur serta memotivasi umat Buddha dan semua pihak yang memiliki keyakinan kuat akan nilai spiritual Candi Agung Borobudur untuk berkunjung dan berziarah,” imbuhnya.

Selain itu, Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan kabar baik tentang perubahan status Sekolah Tinggi Agama Buddha menjadi Institut Agama Buddha Nalanda di Jakarta. Peningkatan status lembaga pendidikan ini diharapkan dapat dimanfaatkan umat Buddha untuk mengkaji ajaran agama Buddha dan ilmu-ilmu lainnya lebih luas dan dalam.

“Kami juga ingin merevitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai tempat layanan semua agama, terutama dalam hal pencatatan perkawinan. Revitalisasi Kantor Urusan Agama merupakan amanat UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang akan dilakukan dengan hati-hati dan cermat,” tegas Saiful Rahmat Dasuki.

Dirjen Bimaa Buddha, Supriyadi, menyampaikan bahwa acara Sannipata Nusantara Waisak 2024 ini mengusung tema ‘Kesadaran keberagaman jalan hidup luhur, harmonis dan bahagia’. Ia menjelaskan bahwa Sannipata ini bermakna pertemuan agung umat Buddha Indonesia di Bulan Waisak atas dasar kesadaran dari kondisi-kondisi baik yang diharapkan juga menjadi sarana meningkatkan pengertian, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai luhur ajaran Buddha serta memperteguh sikap, perilaku, dan cara pandang kehidupan beragama yang lebih moderat.

Bhante Pannavaro Mahathera, yang hadir untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian kepada umat Buddha, menekankan bahwa keragaman dan perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah sebuah kenyataan dan kewajaran. Atas kesadaran ini, sudah seharusnya perbedaan itu menjadi kekuatan yang terus dijaga.

“Kita tidak mungkin memungkiri dan menghindar dari perbedaan. Untuk itu, keberagaman ini harus dijaga dengan baik. Jika tidak, maka akan menyebabkan kehancuran. Dan yang lebih penting, menjaga persatuan bangsa membutuhkan ketulusan hati untuk menerima perbedaan dan keberagaman,” kata Bhante Pannavaro.

Bhante Pannavaro juga menekankan pentingnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pengikat persatuan bangsa, yang diapresiasi oleh dunia internasional.

Acara ini dihadiri oleh para Bikhhu Sangha, Staff Khusus, Staff Ahli dan Tenaga Ahli Menteri Agama, Pembimas Buddha se-Indonesia, para Duta Besar perwakilan negara sahabat, perwakilan anggota DPR, dan undangan lainnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *